Tataruang kantor yang baik akan memperlancar kinerja para karyawan. Pada dasarnya terdapat 4 jenis tata ruang kantor, yaitu sebagai berikut. 1. Tata Ruang Kantor Berkamar/Bersekat (cubicle type offices) Tata ruang kantor berkamar/bersekat adalah tata ruangan untuk bekerja yang dibagi-bagi dalam skat atau kamar-kamar.
Asas-Asas Pokok Manajemen Perkantoran - Ilmu Ekonomi ID Perkantoran Asas Pengorganisasian Pekerjaan Kantor Asas-Asas Pokok Manajemen Perkantoran - Ilmu Ekonomi ID Azas azas manajemen ASAS MANAJEMEN PERKANTORAN koleksi pribadi ASAS-ASAS MANAJEMEN ASAS MANAJEMEN PERKANTORAN √ Tata Ruang Kantor Pengertian, Asas, Tujuan, Jenis, Pembagian, Faktor Perkantoran Asas Pengorganisasian Pekerjaan Kantor Asas-Asas Pokok Manajemen Perkantoran - Ilmu Ekonomi ID Bentuk-Bentuk Organisasi Kantor - Ilmu Ekonomi ID Asas-Asas Manajemen PDF ASAS MANAJEMEN PERKANTORAN Pengertian Asas Sentralisasi, Desentralisasi, Dekosentrasi DOC ASAS ASAS ADMINISTRASI PERKANTORAN tiara lorenza - Asas-asas Pengadaan Peralatan Kantor – Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah BPKAD Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik AUPB - Tata Kerja, Prosedur Kerja, dan Sistem Kerja dalam Kantor - Ilmu Ekonomi ID PDF ADMINISTRASI UMUM ayu dwi - Asas Pengorganisasian Manajemen Perkantoran – KANG DADANG Blog Perkantoran Asas Pengorganisasian Pekerjaan Kantor √ Organisasi Adalah Pengertian, Asas, Struktur, Kelebihan, Kekurangan Pengertian Struktur Organisasi, Fungsi, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhinya ASAS MANAJEMEN PERKANTORAN √ 3 Karakteristik Administrasi Perkantoran Dan Contohnya Struktur organisasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas asas asas-kurikulum3 7 Tujuh Asas Pokok yang Harus Diperhatikan oleh Setiap Organisasi Pendidikan Ekonomi DOC Soal dan kunci jawaban sarana dan prasarana pengadaan adm Rachmat Nirwana - Pengertian Kantor - Tujuan, Fungsi, Unsur, Ciri, Jenis ASAS-ASAS PEKERJAAN KANTOR - Dwi Astuti koleksi pribadi ASAS-ASAS MANAJEMEN ASAS MANAJEMEN PERKANTORAN perencanaan DOC SOAL UTS GENAP 17 18 mugning tyas - asas asas-kurikulum3 √ Organisasi Adalah Pengertian, Asas, Struktur, Kelebihan, Kekurangan DOC Asas Sentralisasi dan Desentralisasi Perkantoran suara fasi - Fungsi Organisasi - Tahapan, Prinsip, Struktur dan Bentuk Pengantar administrasi perkantoran - ppt download asas asas-kurikulum3 Pengertian Administrasi Unsur, Fungsi, Tujuan, Jenis & Contoh Fungsi Organisasi - Tahapan, Prinsip, Struktur dan Bentuk √ Organisasi Adalah Pengertian, Asas, Struktur, Kelebihan, Kekurangan ASAS MANAJEMEN PERKANTORAN Langkah-langkah yang Diperlukan Dalam Pengorganisasian Pendidikan Ekonomi Asas-asas Organisasi dalam Manajemen - Ilmu Ekonomi ID My First Blog Asas- asas Pengorganisasian Kantor Struktur Organisasi ASEAN Pengertian Struktur Organisasi, Fungsi, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhinya Pengertian Humas - Tugas, Fungsi, Manfaat, Media, Para Ahli Kajian Ilmu Arsip - Kearsipan Untitled Asas asas manajemen Untitled Asas asas manajemen Education…. ASAS PEKERJAAN KANTOR 31 Pengertian Administrasi Menurut Para Ahli, Ciri dan Jenis BARA MAS YUDRA Pengorganisasian Pekerjaan Kantor Konsep Dasar, Fungsi, dan Prinsip Administrasi Kepegawaian SMK Kelas 11 Untitled √ Administrasi Perkantoran Pengertian, Karakter, Asas, Fungsi Tata Ruang Kantor - Arti, Jenis, Asas, Tujuan dan Manfaat Materi Administrasi Perkantoran Macam-macam Bentuk Struktur Organisasi ORGANISASI PERKANTORAN OFFICE ORGANIZATION - ppt download Pengertian Struktur Organisasi, Fungsi, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhinya Tingkat Jabatan Pada Pekerjaan Kantor - ANUGERAH DINO MODUL KOLABORASI MATA PELAJARAN KELAS X PERHOTELAN DOC Contoh Latihan Soal MSDM Aby Sayma Maulana - MATERI Mata Pelajaran OTK Sarana dan Prasarana Kelas XI OTKP 3 Pembina Asih Setyowati, KD MENGANALISIS PERABOT KA Manajemen Perkantoran – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Apa itu Administrasi Perkantoran? Pengertian, Tujuan & Unsurnya Staffing Aadalah Pengertian, Proses Penyusunan, Konsepnya Negara Islam ditolak mayoritas Muslim di Indonesia, tapi mengapa impian itu tak pernah pudar? - BBC News Indonesia etika administrasi publik MATERI Mata Pelajaran OTK Sarana dan Prasarana Kelas XI OTKP 3 Pembina Asih Setyowati, KD MENGANALISIS PERABOT KA BAB 1 Introduction Tujuan Mempersiapkan para mahasiswa jurusan Administrasi Negara untuk menguasai berbagai falsafah teori dan Untitled Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik – Ditjen Aptika BARA MAS YUDRA Pengorganisasian Pekerjaan Kantor Apa itu Administrasi Perkantoran? Pengertian, Tujuan & Unsurnya Administrasi Perkantoran - Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan Perkantoran Bentuk-Bentuk Organisasi Sekretariat Nasional ASEAN – Indonesia MODUL KOLABORASI MATA PELAJARAN KELAS X PERHOTELAN Administrasi Perkantoran - Pengertian, Ruang Lingkup, Tujuan Pengertian Asas-Asas Manajemen Perkantoran Lengkap - ID Pengertian Modul 01 1 Tugas dan Azas-azas Kearsipan √ Organisasi Adalah Pengertian, Asas, Struktur, Kelebihan, Kekurangan MANAJEMEN PERKANTORAN II - ppt download MATERI Mata Pelajaran OTK Sarana dan Prasarana Kelas XI OTKP 3 Pembina Asih Setyowati, KD MENGANALISIS PERABOT KA 3 Ciri Pekerjaan Kantor - Ilmu Ekonomi ID PENGORGANISASIAN Utk menyusun kerangka pembagian kerja, tugas, wewenang, tanggung jawab sehingga tercipta kerjasama yg kompak, harmonis, efisien & efektif. - ppt download AKUNTABILITAS KINERJA Alur Penyusunan APB Desa Bagian 1 - Simpeldesa 1 Tugas dan Azas-azas Kearsipan Maris Wardhani Efisiensi Kerja Kantor Manajemen Perkantoran – Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Tentang OJK Asassentralisasi ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain yaitu: a) Kegiatan kantor dipimpin oleh seorang yang ahli dalam bidang perkantoran. b) Keseragaman dapat dicapai (metode-metode pekerjaan dapat diterapkan secara cepat dan seragam). c) Mesin-mesin kantor dapat didayagunakan sepenuhnya. d) Latihan-latihan karyawan kantor dapat
Kantor mempunyai kedudukan sebagai sebuah satuan atau unit dalam suatu organisasi. Segenap kerja ketata usahaan atau pekerjaan kantor yang dilakukan dalam suatu organisasi harus pula diorganisir, yaitu dibagi-bagi, disusun dalam kerangka hubungan-hubungannya satu sama lain. Dalam hubungannya dengan unit-unit organisasi yang ada di dalam organisasi secara keseluruhan, maka pengorganisasian pekerjaan kantor dapat memakai asas 1. Sentralisasi pemusatan . 2. Kombinasi campuran . 3. Desentralisasi pemencaran . Asas Sentralisasi Semua kerja perkantoran yang ada dalam organisasi yang bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh sebuah satuan organisasi yang berdiri sendiri di samping satuan-satuan organisasi yang memikul pekerjaan operatif. Apabila organisasi yang bersangkutan sangat besar, sehingga kegiaatan perkantoran sangat luas, satuan pelayanan yang dibentuk dapat lebih dari satu buah. Misalnya bagian surat menyurat tersendiri, bagian kearsipan tersendiri, bagian pengetikan tersendiri, dan seterusnya. Masing-masing bagian secara sentral melayani seluruh satuan organinsasi dalam lingkungan tugasnya itu. Bagian pelayanan ini disebut bagian tata usaha atau sekretariat. Dalam asas sentralisasi, misalnya jika pada penyimpanan arsip, maka secara sentral semua pekerjaan arsip untuk seluruh kantor di bagian arsip tertentu dan dibina oleh seorang pemimpin bagian arsip. Asas sentralisasi mempunyai beberapa kebaikan bagi pelaksanaan pekerjaan kantor diantaranya adalah a Cara kerja dengan mudah dapat diseragamkan ; b Pengawasan mudah dilakukan c Penggunaan peralatandan perabotan kantor dapat dihemat; d Beban kerja pekerjaan kantor dapat diadakan pembagian secara lebih merata; e Penggunaan tenaga kerja dapat diadakan pengaturan yang lebih luwes. Asas ini juga mengandung beberapa kelemahan yang mendasar antara lain adalah a. Tidak mungkin menampung pekerjaan yang cukup banyak pada waktu yang bersamaan, misalnya pada akhir tahun anggaran dimana diperlukan penyelesaian laporan kegiatan dari berbagai unit. Akibatnya penyelesaian pekerjaan unit yang bersangkutan mengalami kelambatan. b. Unit pengelola pekerjaan kantor sering tidak memahami kebutuhan yang memperlancar pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan. Bila hal ini terjadi, maka pelaksanaan pekerjaan unit yang bersangkutan akan mengalami hambatan. c. karena unit pengelola pekerjaan kantor mempunyai kewenangan yang secara langsung atau tidak dapat menentukan kelancaran pekerjaan unit lain, berubah menjadi unit yang minta dilayani. Asas Desentralisasi Masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi di samping melaksanakan tugas-tugas induknya juga melakukan semua kerja perkantoran yang terdapat dalam lingkungan sendiri. Misalnya bagian personalia suatu organisasi melaksanakan pula pekerjaan-pekerjaan korespondensi, pengetikan dan memperbanyak warkat dan pekerjaan dan pekerjaan pengurusan warkat yang ada dalam lingkungannya. Pimpinan masing-masing bagian mempunyai arsip mereka sendiri dan masing-masing bagian mempunyai arsip sendiri pula. Penggunaan asas ini mempunyai beberapa kebaikan yaitu a dapat memperlancar pekerjaan pokok bagi instansi yang mempunyai unit-unit yang tersebar di beberapa tempat. b dapat melayani kebutuhan-kebutuhan khusus bagi unit-unit yang bersangkutan. c menumpuknya pekerjaan pada saat-saat tertentu seperti biasa terjadi pada asas sentralisasi dapat dihindarkan. Asas desentralisasi pun mempunyai beberapa kelemahan, antara lain adalah a memerlukan biaya yang cukup besar, karena diperlukan peralatan yang sejenis yang jumlahnya lebih dari satu. Misalnya instansi yang bersangkutan mempunyai lima unit, maka harus disediakan mesin foto copy lima buah, padahal mungkin dalam pelaksanaanya kapasitas mesin foto copy tersebut tidak digunakan secara penuh. b Memerlukan tenaga yang banyak untuk mengoperasikan peralatan kantor. Memerlukan tenaga yang banyak dan biaya yang besar untuk keperluan mengoperasikan peralatan kantor dan jasa pengawasan pelaksanaan pekerjaan kantor tersebut. Asas Campuran Dalam prakteknya jarang sekali suatu organisasi melaksanakan kegiatan perkantoran dipusatkan sepenuhnya ataau dipisah sepenuhnya. Asas sentralisasi dan desentralisasi sering dipakai secara bersama. Dengan tujuan untuk mengambil "keuntungan" dari masing-masing asas tersebut, dan menghindari kelemahan masing-masing, sehingga dengan demikian akan memperoleh kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan pekerjaan perkantoran. Dengan dikombinasikan keduanya asas sentralisasi dan desentralisasi, arsip pribadi pimpinan tiap-tipa bagian dibuat. Disamping arsip-arsip yang ada pada tiap bagian, terdapat pula "Kelompok Arsip sentral" yang memuat semua bahan-bahan yang ada dalam seluruh organisasi secara keseluruhan. Organisasi yang besar, dalam arti cukup komplek pekerjaan kantor yang dijalankannya, biasanya memerlukan satuan atau unit pelayanan pusat untuk melaksanakan dan bertanggung jawab mengenai segi-segi ketatausahaan yang terdapat pada seluruh organisasi. Sebaliknya sebagian kegiatan ketatausahaan yang tidak tepat jika dipusatkan tetap akan dikerjakan oleh masing-masing satuan organisasi yang bersangkutan. Satuan organisasi yang menanggani pekerjaan tata usaha pusat biasanya mempunyai tugas pokok sebagai berikut 1. Melaksanakan sejumlah aktivitas tertentu yang sebaiknya dipusatkan antara lain a Melayani pembuatan barang cetakan, misalnya kartu, formulir, blangko dan sebagainya. b Pengadaan dan pembagian perabotan, peralatan, bahan dan mesin-mesin kantor. 2. Memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kerja perkantoran yang tersebar di segenap satuan organisasi lainnya. Satuan pelayanan pusat dalam bidang perkantoran hendaklah dipimpin oleh orang yang benar-benar ahli dalam bidang adminitrasi perkantoran, yang disebut manajer kantor. Seorang manajer seharusnyalah mempunyai pengetahuan yang luas mengenai segala sesuatu tentang adminitrasi perkantoran. Misalnya organisasi kantor, perbekalan kantor, tata hubungan kantor, tata kearsipan, tata ruang kantor, metode kerja perkantoran, pengawasan pekerjaan tata usaha. Perlu diperhatikan bagi para manajer kantor yaitu masalah sampai seberapa jauh penerapan salah satu asas pengorganisasian pekerjaan kantor tanpa mengabaikan asas yang lain. Sifat pekerjaan kantor adalah sifat rutin dan sifat sementara. Sifat rutin adalah pekerjaan tersebut selalu dilakukan setiap hari, sedangkan sifat sementara dilakukan hanya sekali saja bila ada akantetapi dengan jangka waktu yang lama.
PekerjaanKantor Menurut Para Ahli. The Liang Gie (2000:13) menyatakan bahwa pekerjaan dan pelayanan perkantoran adalah segenap pekerjaan perkantoran yang dilaksanakan untuk mendukung tercapainya sesuatu pekerjaan pokok. The Liang Gie juga menyebutkan bahwa pekerjaan kantor merupakan clerical work (pekerjaan tulis) dan paper work (pekerjaan - Penggunakan teknik yang efektif dalam memberikan motivasi terhadap bawahan - Pemberian bantuan kepada karyawan dalam memecahkan masalah ketika karyawan menghadapi kesulitan dalam pekerjaan. - Penyatuan visi misi karyawan dan organisasi - Perancangan cara komunikasi yang efektif dengan karyawan, agar komunikasi antara atasan dengan bawahan dapat berjalan lancar. - Penggunaan tolak ukur yang adil dalam memberikan gaji kepada karyawan.  Pengawasan Perkantoran Office controlling Pengawasan perkantoran adalah kegiatan memastikan bahwa sasaran dan hal yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan harapan atau target. Obyek pengawasan perkantoran, meliputi - Penggunaan peralatan dan perabot kantor - Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor - Kualitas pekerjaan kantor - Pelayanan kantor - Waktu - Biaya perkantoran B. PENGERTIAN PEKERJAAN KANTOR Segenap kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap kerjasama. C. FUNGSI PEKERJAAN KANTOR  Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi agar dapat membuat keputusan yang tepat Misalnya pengusaha industri tekstil akan memperluas produksi. Sebelum melaksanakan perluasan, ia akan mempelajari dahulu kemungkinan- kemungkinan perluasan, antara lain memperhatikan kualitas tekstil kesukaan konsumen, harga, kemungkinan adannya persaingan stekstil dalam negeri maupun tekstil import  Berperan melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi dalam keseluruhannya, karena fungsinya sebagai pusat ingatan dan sumber dokuman. Misalnya dalam perkumpulan koperasi ada kewajiban pengurus, untuk tiap- tiap akhir tahun mengadakan rapat anggota. Dalam rapat itu pengurus memberikan laporan terperinci tentang kegiatan koperasi secara teratur kronologis serta laporan tentang rugi laba koperasi. EVALUASI LATIHAN SOAL 1. Sebutkan ruang lingkup administrasi? 2. Jelaskan pengertian pekerjaan kantor 3. Jelaskan fungsi pekerjaan kantor? JAWABAN 1. Perencanaan Perkantoran office planning, Pengorganisasian Perkantoran office organizing, Pengarahan Perkantoran Office Actuating, Pengawasan Perkantoran Office controlling 2. Segenap kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap kerjasama 3. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi agar dapat membuat keputusan yang tepat dan Berperan melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi dalam keseluruhannya, karena fungsinya sebagai pusat ingatan dan sumber dokuman. ULANGAN HARIAN MATERI MATA PELAJARAN PRINSIP PENYELENGGARAAN ADM PERKANTORAN KELAS X Semester Gasal 1 2 x 45 Menit SOAL 1. Jelaskan pengertian administrasi? 2. Sebutkan unsur administrasi? 3. Jelaskan pengertian dari manajemen dan relasi publik? 4. Sebutkan fungsi manajemen menurut Luther M Gullick? 5. Jelaskan pengertian dari actuating dan controlling? 6. Jelaskan pengertian kantor menurut Prajudi Admosudirjo? 7. Jelaskan pengertian administrasi perkantoran menurut G. R Terry? 8. Jelas dan sebutkan fungsi-fungsi administrasi perkantoran? 9. Jelaskan pengertian pekerjaan kantor? 10. Jelaskan fungsi pekerjaan kantor? JAWABAN 1. Administrasi adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. 2. Organisasi, Manajemen, Komunikasi, Informasi, Personalia, Finansia, Materia, Relasi Publik 3. Manajemen Manajemen merupakan rangkaian perbuatan menggerakkan karyawan-karyawan dan mengerakkan segenap fasilitas kerja agar tujuan kerja sama yang telah ditetapkan benar-benar tercapai dan Relasi Publik merupakan rangkaian perbuatan menciptakan hubungan baik dan berusaha memperoleh dukungan dari masyarakat sekitar terhadap usaha kerja sama yang dilakukan 4. Planning perencanaan, Organizing pengorganisasian, Staffing pengadaan tenaga kerja, Directing pemberian bimbingan, Coordinating pengkoordinasian, Reporting pelaporan, Budgeting penganggaran ULANGAN HARIAN MATERI MATA PELAJARAN PRINSIP PENYELENGGARAAN ADM PERKANTORAN KELAS X Semester Gasal 1 2 x 45 Menit 5. Actuating penggerakkan Usaha untuk mendapatkan hasil dengan penggerakkan terhadap orang lain. Actuating ini lebih lunak jika dibandingkan dengan directing atau commanding. Actuating atau penggerakkan bisa dilakukan oleh atasan atau pimpinan untuk memberikan motivasi dan menggerakkan bawahannya agar dalam melakukan pekerjaannya dapat dilakukan dengan sebaik mungkin dan Controlling pengawasan diartikan pengendalian merupakan sebuah proses pengamatan yang dilakukan secara terus menerus atau berkala dalam suatu kegiatan atau pelaksanaan sesuai pada rencana kerja yang sebelumnya telah disusun rapi dan mengadakan pengoreksian bila dibutuhkan. 6. Prajudi Atmosudirdjo 198225, kantor adalah unit organisasi yang terdiri atas tempat, staf personnel, dan operasi ketatausahaan, guna membantu pimpinan. 7. Menurut George Terry pada tahun 1966 menerangkan bahwa administrasi perkantoran adalah suatu perencanaan, pengendalian dan pengorganisasian pekerjaan sebuah perkantoran serta menjadi penggerak kepada mereka yang menjalankannya agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai 8. Fungsi administrasi perkantoran  Fungsi rutin yaitu suatu fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan pemikiran minimal yang mencakup pada pengarsipan, penggandaan dan lain-lain. Biasanya fungsi rutin dilakukan oleh para staf administrasi yang mesti bertanggung jawab atas aktivitas administrasi dalam sehari-hari  Fungsi Teknis yaitu suatu fungsi yang memerlukan pendapat, keputusan dan keterampilan dalam perkantoran yang memadai, semisal mengetahui penggunaan beberapa software. Fungsi teknis ini ULANGAN HARIAN MATERI MATA PELAJARAN PRINSIP PENYELENGGARAAN ADM PERKANTORAN KELAS X Semester Gasal 1 2 x 45 Menit terkadang dilakukan oleh para staf administrasi yang berada dalam departemen Teknologi Informasi.  Fungsi Analisis, yaitu fungsi pada administrasi perkantoran yang memerlukan pemikiran yang kreatif dan kritis dengan disertai oleh adanya kemampuan dalam mengambil keputusan seperti dalam membuat dan menganalisasi suatu laporan maupun dalam membuat keputusan untuk pembelian. Fungsi analisis ini biasanya akan dilakukan oleh seorang asesiten manajer yang punya tanggung jawab dalam mendukung keputusan yang dibuat oleh atasannya.  Fungsi Interpersonal, yaitu fungsi pada administrasi perkantoran yang membutuhkan suatu penilaian dan analisis menjadi dasar dalam mengambil keputusan serta keterampilan yang berkaintan dengan orang lain semisal mengoordinasikan kepada tim proyek. Fungsi interpersonal ini terkadang dilakukan oleh para staf administrasi sebagai jenjang karir sebelum naik jabatan menjadi manajer dalam suatu organisasi.  Fungsi Manajerial yaitu fungsi administrasi perkantoran yang memerlukan perencanaan, pengoraganisasi, pemotivasian dan pengukuran semisal pembuatan anggaran, staffing dan bertanggung jawab mengevaluasi karyawan. Biasanya untuk fungsi manajerial akan dilakukan oleh para staf yang setingkat dengan manajer yang akan bertanggung jawab akan pelaksanaan sistem dan prosedur dalam administrasi suatu organisasi. 9. Segenap kegiatan menghimpun, mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam setiap kerjasama. 10. Fungsi pekerjaan kantor ULANGAN HARIAN MATERI MATA PELAJARAN PRINSIP PENYELENGGARAAN ADM PERKANTORAN KELAS X Semester Gasal 1 2 x 45 Menit  Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk pimpinan organisasi agar dapat membuat keputusan yang tepat Misalnya pengusaha industri tekstil akan memperluas produksi. Sebelum melaksanakan perluasan, ia akan mempelajari dahulu kemungkinan-kemungkinan perluasan, antara lain memperhatikan kualitas tekstil kesukaan konsumen, harga, kemungkinan adannya persaingan stekstil dalam negeri maupun tekstil import  Berperan melancarkan kehidupan dan perkembangan organisasi dalam keseluruhannya, karena fungsinya sebagai pusat ingatan dan sumber dokuman. Misalnya dalam perkumpulan koperasi ada kewajiban pengurus, untuk tiap-tiap akhir tahun mengadakan rapat anggota. Dalam rapat itu pengurus memberikan laporan terperinci tentang kegiatan koperasi secara teratur kronologis serta laporan tentang rugi laba koperasi. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Satuan Pendidikan SMK Abdi Negara Muntilan Bidang Studi Bisnis dan Manajemen Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran Mata Pelajaran Kompetensi KejuruanAdministrasi Perkantoran Kelas Semester X I Pertemuan ke 89 Alokasi Waktu 4x45 menit Kode Kompetensi Standar Kompetensi Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Kompetensi Dasar 1. Mendiskripsikan Fungsi Pekerjaan Kantor dalam Organisasi Indikator Mengidentifikasikan ruang lingkup administrasi perkantoran Mengidentifikasikan asas-asas pengorganisasian pekerjaan kantor Mengidentifikasikan macam-macam pekerjaan kantor Menjelaskan fungsi dan peranan pekerjaan kantor Tujuan Pembelajaran Setelah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru, maka diharapkan 1. Peserta didik mampu menjelaskan ruang lingkup pekerjaan kantor 2. Peserta didik mampu mengidentifikasikan asas-asas pengorganisasian pekerjaan kantor 3. Peserta didik mampu mengidentifikasikan macam-macam pekerjaan kantor 4. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi dan peranan pekerjaan kantor Nilai karakter yang dikembangkan  Mandiri  Cermat  Percaya diri I. Materi Pembelajaran 1. Ruang lingkup pekerjaan kantor 2. Asas-asas pengorganisasian pekerjaan kantor 3. Mengidentifikasikan macam-macam pekerjaan kantor 4. Fungsi dan peranan pekerjaan kantor II. Metode Pembelajaran Pendekatan Cooperatif Metode Ceramah III. Langkah- langkah Pembelajaran Tahap Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Waktu Guru Peserta didik Awal 1. Memberi salam 2. Guru memimpin doa untuk membuka pelajaran 3. Mempresensi kehadiran peserta didik 4. Memberikan motivasi dengan menayangkan vidio motivasi 5. Melakukan pengkondisian kelas dan menyampaikan topik serta tujuan pembelajaran 1. Menjawab salam 2. Peserta didik berdoa sesuai dengan kepercayaan masing- masing. 3. Memberikan informasi perihal kehadiran. 4. Memperhatikan vidio saat ditayangkan 5. Menjawab pertanyaan yang disampaikan guru 20 menit Inti Eksplorasi 1. Meminta peserta didik untuk mengemukakan 1. Peserta didik mengemukakan pendapatnya mengenai 140 menit pendapatnya tentang ruang lingkup pekerjaan kantor Elaborasi 1. Guru memberikan kesempatan tanya- jawab kepada peserta didik mengenai asas- asas pekerjaan kantor, macam- macam pekerjaan kantor, fungsi dan peranan pekerjaan kantor serta Konfirmasi 1. Guru memberikan kesimpulan mengenai ruang lingkup pekerjaan kantor,Asas-asas pengorganisasian pekerjaan kantor , macam-macam pekerjaan kantor, fungsi dan peranan pekerjaan kantor ruang lingkup pekerjaan kantor 1. Peserta didik bertanya tentang mengenai asas- asas pegorganisasian pekerjaan kantor, macam-macam pekerjaan kantor, fungsi dan peranan pekerjaan kantor serta 1. Peserta didik mendengarkan ulasan dari guru. Akhir 1. Guru menyampaikan materi yang akan disampaikan selanjutnya 2. Guru menyampaikan kepada peserta didik untuk 1. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai materi selanjutnya 2. Peserta didik memperhatikan guru 20 menit mempelajari materi selanjutnya 3. Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa bersama 4. Guru mengakhiri dengan salam penutup 3. Peserta didik berdoa menurut kepercayaan masing- masing 4. Peserta didik menjawab salam penutup IV. Alat Bahan Sumber Bahan Sumber Referensi 1. Endang R, Mulyani, dkk. 2010. Modul Memahami Prinsip ‐Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran. Jakarta Erlangga 2. Depertemen Pendidikan dan Kebudayaaan. 1980. Tata Laksana Kantor I. Bandung Rosda Offset Alat 1. Lcd 2. Laptop 3. White board Media 1. Power point 2. Buku V. Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat materi sudah disampaikan kepada peserta didik atau post test. Post test digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik apakah materi yang disampaikan sudah dipahami oleh peserta didik atau belum. Post test diadakan secara lisan. Guru tidak menunjuk pesera didik untuk menjawab namun peserta didiklah yang menggangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru. Magelang, 24 Agustus 2016 Menyetujui Mahasiswa Wahyuti Fitriana Dwi Lestari NIP. 195703031986032007 NIM. 13802224105 LEMBAR PENILAIAN SIKAP Kompetensi Dasar 1. Memiliki motivasi internal yang menunjukkan rasa ingin tahu dalam pembelajaran 2. Menunjukkan perilaku dan sikap rasa ingin tahu, tanggung jawab, kerjasama, aktif, disiplin dan santun dalam melakukan pembelajaran sebagai bagian dari sikap ilmiah 3. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam pembelajaran sehari- hari sebagai wujud implementasi sikap kerja Indikator 1. Peserta didik menunjukkan rasa keingintahuannya dengan bertanya kepada teman atau guru serta banyak mencari dan membaca buku- buku pendukung materi 2. Peserta didik mengikuti arahan dan prosedur pembelajaran dengan tertib 3. Peserta didik mengikuti proses pembelajaaran dengan santun 4. Peserta didik menunjukkan sikap keberaniannya dengan menyampaikan pendapat kepada guru mengenai materi yang dipelajari 5. Peserta didik menunjukkam sikap komunikatif, aktif, percaya diri, dan santun dalam menanggapi materi yang disampaikan oleh guru No Nama Peserta didik Rasa Ingin Tahu Kerja Sama Aktif Tanggung Jawab Disiplin Santun Total Skor 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Astutin v v v v v v 2 Dellla Aziza v v v v v v 3 Erlina Nur Widyawati v v v v v v 4 Esti Nur Septiana v v v v v v v 5 Fani Fatmasari v v v v v v 6 Fitri Astuti v v v v v v 7 Gabriel Anderson Nainggolan v v v v v v 8 Hidayatus Sa’adah v v v v v v 9 Istiqomah Fil- A’syah Abdan S v v v v v v 10 Khusnul Khoriah v v v v v v 11 Lestari Puji Setianingsih v v v v v v 12 Mei Safitri v v v v v v 13 Mia Fajarin v v v v v v 14 Nada Hamida v v v v v v 15 Nia Devianti v v v v v v 16 Nida Mar’atusolihah v v v v v v 17 Niken Indah Sari v v v v v v 18 Novalia Indah Puspita sari v v v v v v 19 Nur anisa v v v v v v 20 Nuril Aulia v v v v v v 21 Nurul Rejeki Yusriati v v v v v v 22 Oktaviani Fatul Musyarofah v v v v v v 23 Puji Astuti v v v v v v 24 Renanda Lestari v v v v v v 25 Retno Tri Insriyani v v v v v v 26 Ridwan Ari Wibowo v v v v v v 27 Riris Kurniawati v v v v v v 28 Salsafilda Nabila Al Fads v v v v v v 29 Septiani v v v v v v 30 Sinta Ardin Isnaeni v v v v v v 31 Siti Magfirohtun v v v v v v 32 Vera Adela Islamia v v v v v v 33 Windi Nur Fitriawati v v v v v v 34 Wiwik Anggraeni v v v v v v 35 Yeni Agustin v v v v v v 36 Yulia Wardani v v v v v v Pedoman Penilaian Skala Penilaian 1 sd 5 Skor Minimal 6 Keterangan Skor Maksimal 30 1 = Sangat Kurang Prediksi sikap peserta didik 2 = Kurang 6- 13 Perlu perhatian khusus 3 = Cukup 14- 22 Perlu Bimbingan 4 = Baik 23- 30 Terpuji 5 = Amat Baik Jumlah Skor = Ju ah S or 30 x 100 MATERI AJAR Standar Kompetensi Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Kompetensi Dasar 1. Mendiskripsikan Fungsi Pekerjaan Kantor dalam Organisasi Indikator Mengidentifikasikan ruang lingkup administrasi perkantoran Mengidentifikasikan asas-asas pengorganisasian pekerjaan kantor Mengidentifikasikan macam-macam pekerjaan kantor Menjelaskan fungsi dan peranan pekerjaan kantor Tujuan Pembelajaran Setelah mendengarkan dan memperhatikan penjelasan dari guru, maka diharapkan 1. Peserta didik mampu menjelaskan ruang lingkup pekerjaan kantor 2. Peserta didik mampu mengidentifikasikan asas-asas pengorganisasian pekerjaan kantor 3. Peserta didik mampu mengidentifikasikan macam-macam pekerjaan kantor 4. Peserta didik mampu menjelaskan fungsi dan peranan pekerjaan kantor A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN KANTOR a. Menghimpun Kegiatan mencari dan mengusahakan untuk menyediakan segala keterangan yang tadinnya belum ada atau beserakan dimana-mana, sehingga himpunan itu siap dipergunakan bilamana diperlukan. b. Mencatatat Kegiatan menulis dengan berbagai peralatan tulis tentang keterangan yang diperlukan, sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan. c. Mengolah Kegiatan mengerjakan bermacam-macam keterangan dengan maksud menyajikan data dalam bentuk yang lebih berguna. Contohnya analisa pasar. d. Menggandakan Kegiatan memperbanyak dengan berbagai cara dan alat sebanyak jumlah kebutuhan. e. Mengirim Kegiatan menyampaikan dengan berbagai cara dan berbagai alat dari satu pihak kepada pihak lain. f. Menyimpan Kegiatan menaruh sesuatu dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman, akan tetapi mudah menemukan kembali jika diperlukan. B. ASAS-ASAS PENGORGANISASIAN PEKERJAAN KANTOR 1. Asas sentralisasi pemusatan Dengan asas ini semua pekerjaan kantor dalam organisasi yang bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh sebuah satuan organisasi yang berdiri sendiri disamping satuan-satuan organisasi yang memikul pekerjaan operatif tugas utama. Dalam hal ini satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas utama dibebaskan dari beban pekerjaan kantor seperti mengetik, mengelola surat, mengarsip dan lain-lain. Pekerjaan-pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh sebuah unit organisasi yang disebut kantor, tata usaha, sekretatiat dan sebutan- sebutan lainnya. Jika organisasi tersebut sangat besar sehingga banyak unit yang harus dilayani maka satuan pelayanan yang dibentuk bisa lebih dari 1 buah. Beberapa unit pelayanan yang dapat dibentuk antara lain bagian surat menyurat, bagian penerimaan tamu, bagian penggandaan dokumen, bagian kearsipan, bagian perlengkapan kantor, bagian pelatihan dan pengembangan tenaga kerja, dll. Keuntungan asas sentralisasi a. Kegiatan kantor dipimpin oleh seorang yang ahli dalam bidangnya. b. Mesin-meisin kantor dapat didayagunakan sepenuhnya. c. Keseragaman dapat dicapai d. Latihan-latihan pegawai kantor dapat ditingkatkan e. Biaya pekerjaan dantor dapat dihemat f. Adanya fleksibilitas dalam organisasi. g. Dapat dicegah duplikasi fungsi atau arsip h. Dapat dipekerjakan kaum spesialis yang cakap i. Mudah melakukan pengawasan j. Mudah meratakan beban kerja pekerjaan kantor Kerugian asas sentralisasi a. Kebutuhan khusus dari tiap-tiap unit dalam organisasi belum tentu dapat disediakan oleh unit tata usaha. b. Prosedur pelaksanaan kerja berbelit-belit. c. Adanya pengawasan yang ketat dapat menimbulkan frustasi. d. Dapat menambah pekerjaan tata usaha dan surat-menyurat. e. Lambat dalam pelaksanaan tugas. 2. Asas desentralisasi pemencaran. Dengan asas ini masing-masing satuan organisasi dalam seluruh organisasi disamping melaksanakan tugas-tugas induknyautamanya juga melaksanakan pekerjaan ketatausahaan yang terdapat dalam satuan organisasinya sendiri. Jadi pekerjaan kantor terdapat pada seluruh bagian organisasi. Pada asas ini kepla bagian bertanggungjawab atas pekerjaan kantor yang dilaksanakan di unit kerjanya sendiri. Misalkan kepala bagian pemasaran hanya bertanggungjawab atas pekerjaan kantor yang terdapat pada bagian pemasaran saja. Contoh penerapan asas ini misalnya unit pemasaran melaksanakan tugas utamanya untuk memasarkan produk perusahaan, namun diunit ini juga melaksanakan fungsi pekerjaan perkantoran misalnya membuat surat penawaran, mengrsip faktur penjualan, menggandakan brosur dan lain-lain. Keuntungan asas desentralisasi a. Pekerjaan kantor dapat dilayani dengan segala keperluan unitnya masing-masing. b. Pekerjaan dapar dilakukan menurut urutan keoentingan yang bersangkutan. c. Pekerjaan dilakukan oleh masing-masing unit dengan syarat-syarat tertentu. d. Cepat dalam memproses pekerjaan kantor. Kerugian asas desentralisasi a. Pekerjaan akan terlalu bebas. b. Kurang terdapat harmonisasi dalam dalam organisasi. c. Kemungkinan terjadi pemalsuan arsip. d. Adanya pemborosan biaya e. Banyak membutuhkan peralatan dan tenaga kerja f. Sulit mengadakan pengawasan pekerjaan kantor. 3. Asas campuran Asas sentralisasi dan asas desentralisasi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebuah Oraganisasi dalam melaksanakan pekerjaan kantor tidak mungkin dapat menerapkan salah satu asas tersebut secara kaku. Kedua asas merupakan bahan pertimbangan dalam melaksanakan pekerjaan kantor sehingga pengorganisasian pekerjaan dapat dilakkan secara tepat. Kadang kala sebuah pekerjaan memerlukan asas sentralisasi untuk pekerjaan tertentu namun kadang kala memerlukan asas desentralisasi untuk pekerjaan yang lain. Pengkobinasian kedua asas ini sangat membantu dalam mencapai hasil kerja yang maksimal. Pada organisasi yang sudah besar dapat dibentuk unit organisasi ppusat untuk melayani semua unit organisasi dan pada tiap-tiap unit organisasi juga dibentuk unit pelayanan untuk melayani pekerjaan yang tidak tepat dilaksanakan oleh kantor pusat. Inilah yang disebut dengan asas campuran. Pada saat ini kebanyakan organisasi memilih menggunakan kedua asa ini sesuai dengan keperluannya. Sebagai contoh sebuah universitas memiliki kantor pelayanan ketatausahaan di tingkat pusat untuk melayani semua fakultas, namun pada tiap-tiap fakultas juga terdapat kantor pelayanan tatausaha untuk melaksanakan fungsi pelayanan pada fakultas tersebut. Ada 2 tugas pokok dari satuan tata usaha yang dibentuk dipusat organisasi yaitu a. Melaksanakan aktivitas tertentu yang sebaiknya dilakukan di pusat dan memberikan pertimbangan-pertimbangan kepada segenap segenap satuan operatif dalam hal pembuatan fprmulir-formulir, pelaporan- pelaporan dan pekerjaan-pekerjaan kantor pada umumnya. Tugas ini dilakukan agar dalam pelaksanaan pekerjaan dapat ditempuh keseragaman baik dalam cara maupun hasilnya, dengan demikian akan diperoleh penghematan biaya dalam pengerjaan pekerjaan. b. Memberikan bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan ketatausahaan yang tersebar di segenap satuan organisasi. Tenaga-tenaga ahli administrasi perkantoran dari satuan pusat dapat mencurahkan perhatian untuk merencanakan, memutuskan, mengkoordinasikan, dan menyempurnakan segi-segi ketata usahaan yang tersebar di segeanap satuan dalam organisasi. A. MACAM-MACAM PEKERJAAN KANTOR Dalamkaitannya adalah menentukan personil yang melaksanakan fungsi dari struktur organisasi. Membuat struktur organisasi sangat tergantung dengan metode manajemen apa yang sedang diterapkan di dalam kantor. berikut adalah Metode Pengorganisasian Pekerjaan Kantor menurut Maryati, yaitu: Baca informasi tentang: Waralaba Makanan Jepang yang ASAS PENGORGANISASIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KANTORpelaksanaan pekerjaan yang dapat diorganisasikan dilakukan dengan berpedoman pada 3 asas, yaitu sebagai berikut1. Asas sentralisasi Pemusatan desentralisasi Pemencaran3. Asas gabungan atau Kombinasi antara sentralisasi dengan Asas Sentralisasi Pemusatan Adalah pelaksanaan kegiatan atau pelayanan dalam bidang tata usaha di suatu organisasi atau suatu kantor, dilakukan atau dipusatkan pada satu satuan organisasi unit khusus yang khusus menangani pekerjaan kantor atau pegangan informasi. Misalnya, bagian tata usaha/bagian sekretariat schingga unit-unit pelaksanaan tugas pokok dalam organisasi itu dibebaskan dari pekerjaan kantor yang bersifat pelayanan sepertiaPenggandaanbPengelolaan arsipcPengetikan surat dan lain-lainAsas sentralisasi bagi pekerjaan berkaitan dengan spesialisai atau pengkhususan dalam pelaksanaan pekerjaan oleh petugas secara terus atau keuntunganpenerapan asas sentralisasi adalaha. Mudah menyeragamkan cara kerjab. Mudah melakukan pengawasanc. Penggunaan perabot dan peralatan kantor lebih bisa dihemat. d. Mudah meratakan beban kerja kegiatan kantore. Penggunaan Tenaga Kerja Lebih Fleksibel

Keuntunganasas sentralisasi : a) Kegiatan kantor dipimpin oleh seorang yang ahli dalam bidangnya. b) Mesin-meisin kantor dapat didayagunakan sepenuhnya. c) Keseragaman dapat dicapai. d) Latihan-latihan pegawai kantor dapat ditingkatkan. e) Biaya pekerjaan dantor dapat dihemat. f) Adanya fleksibilitas dalam organisasi.

Apa itu tata ruang kantor? Suatu ruang kantor yang efisien tentunya tidak tercipta dengan sendirinya, namun dari hasil perencanaan yang tepat. Maka dibutuhkan suatu perencanaan tentang tata ruang kantor yang tepat dan benar. Nah, dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap tentang tata letak kantor. Berikut merupakan penjelasannya. Pengertian Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor bisa disebut juga dengan istilah office layout atau layout saja. Pada dasarnya tata ruang kantor adalah penentuan kebutuhan ruang untuk menyiapkan susunan yang praktis dari faktor fisik yang dianggap dibutuhkan bagi pelaksanaan kerja di perkantoran. Atau juga bisa didefinisikan sebagai cara penyusunan perabotan dan juga peralatan pada luas lantai yang tersedia. Jadi, tata ruang kantor adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat. Sehingga pegawai bisa bekerja dengan nyaman, baik, bebas, dan leluasa untuk bergerak. Hal tersebut tentunya akan tercapai efisiensi kerja. Terdapat 2 rumusan yang berkaitan dengan pengertian dari tata ruang kantor, yaitu sebagai berikut. Penataan kantor sebagai penyusunan alat perlengkapan dan perabotan pada luas yang kantor adalah penentuan tentang berbagai kebutuhan ruang dan penggunaan secara detail dari sebuah ruang. Hal tersebut bertujuan untuk penggunaan suatu susunan yang praktis dari berbagai faktor pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang se minimal mungkin. Hal yang Perlu Diperhatikan Untuk menata ruang kantor tersebut perlu diperhatikan berbagai hal berikut ini. Penataan ruang kantor sebaiknya bisa memperpendek jarak tempuh antara satu bagian ke bagian lainnya, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan kantor bisa ditempuh dengan singkat dan ruangan digunakan secara dari sebuah ruang kantor sebaiknya bisa untuk mempermudah pengawasan terhadap suatu pekerjaan supaya pekerjaan tersebut bisa berjalan dengan dari ruang kantor harus memperoleh kesan yang baik dari pihak luar pada saat mereka berkunjung ke kantor ruang kantor sebaiknya dirancang dengan susunan tempat kerja yang bisa diubah sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Tata ruang kantor ini tidak hanya sebatas tentang bagaimana penempatan dan juga penyusunan peralatan dan juga perlengkapan kantor. Namun juga menyangkut jumlah perlengkapan dan juga peralatan tersebut, jumlah orang yang menempati ruangan, jumlah dan fungsi ruangan serta biaya yang dibutuhkan. Tata ruang kantor yang efektif dan juga baik adalah tata ruang yang menekankan pada penempatan dan penyusunan perabot dan alat perlengkapan secara tepat. Sehingga dengan pengaturan tersebut diharapkan akan terwujud suatu ruang yang dapat menunjang kelancaran aktivitas pegawai dalam bekerja. Dalam menata tata ruang kantor diperlukan beberapa asas supaya penataan bisa dilakukan dengan baik. Asas tersebut akan menjadi pedoman untuk menata ruang kantor. Menurut Richard Muther asas-asas dalam tata ruang kantor adalah sebagai berikut. 1. Asas Jarak Terpendek Asas jarak terpendek adalah penyusunan perlengkapan atau alat dan perabotan yang menunjang pekerjaan yang tidak berjauhan. Apalagi untuk berbagai pekerjaan yang saling berhubungan, terutama dalam menyusun tempat kerja dan penempatan berbagai alat yang dibutuhkan. Asas ini dapat memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan bisa dilaksanakan dengan singkat atau dengan waktu efektif. 2. Asas Rangkaian Kerja Menurut asas ini, tata ruang yang baik adalah yang menempatkan para karyawan dan alat-alat berdasarkan rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian suatu pekerjaan. Asas ini adalah kelengkapan dari asas mengenai jarak terpendek. Asas rangkaian kerja juga adalah kesinambungan dari asas jarak terpendek, karena tata letak dari suatu ruang yang baik yaitu yang dapat memudahkan karyawan menjangkau alat pekerjaan yang diperlukan. Sehingga pekerjaan bisa dilakukan secara efisien dan efektif. 3. Asas Penggunaan Segenap Ruangan Asas penggunaan segenap ruangan adalah asas yang dipakai untuk menata ruang kantor dengan memakai ruang kantor yang ada. Termasuk penggunaan ruangan secara vertical ke atas dan juga ke bawah. Asas ini memakai pemaksimalan ruangan. Asas ini sangatlah baik dipakai untuk ruang kerja yang kecil tapi membutuhkan tempat penyimpanan barang yang cukup luas. Jadi dalam asas ini tidak terdapat ruangan yang dibiarkan kosong atau tidak terpakai. 4. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja Berdasarkan asas ini, tata ruang yang baik adalah tata ruang yang bisa diubah atau disusun kembali dengan mudah, dan tidak memerlukan biaya yang besar. Perubahan tata letak kantor ini dilakukan untuk membuat suasana baru dalam suatu kantor. Asas ini pun hanya memperhatikan besar kecil dan berat ringan dari perabotan ruang kerja yang dipakai. 5. Asas Integrasi Kegiatan Terintegrasi Tata ruang dan peralatan harus mengintegrasikan kegiatan antar dan inter bagian yang ada di dalam organisasi. Sehingga akan saling berkaitan atau terintegrasi secara harmonis. Pengintegrasian ini sangatlah penting dilakukan supaya proses penyelesaian pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Asas integrasi kegiatan ini sangat berhubungan dengan asas kesatuan fungsi dan juga asas hubungan individual dalam berbagai asas pengorganisasian kantor. Adanya kerja sama ini disebabkan karena asas hubungan individual dan kesatuan fungsi. 6. Asas Keamanan dan Kepausan Kerja Bagi Pegawai Dalam penataan ruang kantor, penerapan dari asas keamanan dan juga kepuasan kerja sangat perlu untuk dilaksanakan. Berdasarkan asas ini, tata ruang dan peralatan kantor harus bisa membuat karyawan bisa bekerja secara nyaman, aman, dan puas. Sehingga tujuan dari organisasi/perusahaan bisa tercapai dengan baik dan maksimal. Apabila asas ini tidak diaplikasikan, mustahil pekerjaan kantor bisa dilaksanakan dengan baik. Tujuan Tata Ruang Kantor Penataan ruang kantor adalah salah satu penting yang bisa menentukan kelancaran dari pelaksanaan tata usaha perkantoran. Tata ruang yang baik akan memberikan manfaat bagi organisasi yang bersangkutan dalam menyelesaikan semua pekerjaannya sehingga tujuannya akan dapat tercapai sesuai harapan. Menurut 2 orang ahli yang berasal dari Inggris, yaitu Geofrey Mills dan Oliver Standing Ford, menyatakan bahwa tujuan dari tata ruang kantor adalah sebagai berikut. Persyaratan perundang-undangan dimanfaatkan se-optimal tersedia sepanjang dibutuhkan. Misalnya telepon, air, tenaga listrik, dan lain kerja yang baik disediakan untuk setiap bisa melihat para karyawan kesetiaan dan kesatuan terhadap kelompok kerja bisa dan juga arus kerja lalu lalang juru tata usaha di antara meja-meja dan lemari kerja yang mengganggu dan gaduh bisa mengganggu antar karyawan harus dan kebebasan diri sangat dibutuhkan. Jenis – Jenis Tata Ruang Kantor Tata ruang kantor yang baik akan memperlancar kinerja para karyawan. Pada dasarnya terdapat 4 jenis tata ruang kantor, yaitu sebagai berikut. 1. Tata Ruang Kantor Berkamar/Bersekat cubicle type offices Tata ruang kantor berkamar/bersekat adalah tata ruangan untuk bekerja yang dibagi-bagi dalam skat atau kamar-kamar. Sekat kerja tersebut dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. Cubicle type offices ini disebut juga dengan tata ruang kantor tertutup. Kelebihan tata ruang kantor berkamar/bersekat cubicle type offices Terjaminnya konsentrasi terhadap dari suatu pekerjaan kewibawaan dari pekerja, terutama yang mempunyai jabatan. Sehingga status pejabat menjadi selalu terpelihara berkat adanya menjamin keberhasilan kerja dan merasa untuk ikut bertanggungjawab terhadap ruangan dan akan tumbuhnya rasa memiliki. Kekurangan tata ruang kantor berkamar/bersekat cubicle type offices Komunikasi secara langsung antar pegawai menjadi tidak lancar karena adanya pemisahan. Sehingga kesempatan untuk melakukan komunikasi menjadi ruang kantor dengan cara bersekat/berkamar membutuhkan biaya yang lebih besar, terutama biaya umtuk pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan, dan biaya peralatan ruangan menjadi kurang fleksibel jika ada perubahan atau perkembangan ruang kantor dapat mempersulit ruangan yang luas. 2. Tata Ruang Kantor Terbuka open plan offices Tata ruang kantor terbuka adalah ruangan besar untuk bekerja yang ditempati oleh beberapa karyawan yang bekerja secara bersama-sama di ruangan tersebut tanpa adanya pemisah/penyekat. Konsep tata ruang terbuka ini bisa meningkatkan kerjasama antar karyawan. Yaitu dengan terciptanya lingkungan kantor yang mendukung komunikasi terbuka. Sehingga produktivitas dari pekerjaan administrasi meningkat. Bahkan open plan offices ini bisa mendorong proses kreatif yang diinginkan dari karyawan yang berkaitan dengan berbagai hal yang bersifat kreatif. Menurut Quible 2001 terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam penggunaan konsep tata ruang terbuka ini, yaitu sebagai berikut. Penggunaan dari dinding permanen yang dari masing-masing unit kerja harus meminimalisir terjadinya pekerjaan yang menyimpang dan juga tumpang perhatian khusus terhadap gangguan suara guna menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Kualitas gangguan suara yang bisa dianggap baik jika dalam jarak 15 kaki dari sumber suara tidak mengganggu karyawan yang dan juga control kelembaban yang terpusat akan mudah untuk warna dan juga pengaturan furniture yang tepat akan menjadikan suasana dan lingkungan kerja kondusif bagi karyawan. Penggunaan panel atau meja kursi yang portable akan menyediakan privasi dan menambah estetika area tersebut. Kelebihan tata ruang kantor terbuka Memudahkan proses pengawasan, pengaturan cahaya, udara, pengaturan warna, dan juga jika diperlukan suatu perubahan ruangan dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi. Bahkan pengurangan jumlah dinding permanen dan kantor private bisa meningkatkan penggunaan ruang yang dalam mengadakan hubungan secara langsung, pengawasan, penyeragaman kerja, dan juga pembagian peralatan lebih murah untuk hal pemeliharaan ruangan kerja, penggunaan telpon, penggunaan kelengkapan ruangan dan peralatan, dan lain-lainnya. Bahkan biaya untuk merubah layout ini sangat murah jika dibandingkan dengan konsep bersekat atau dalam penggunaan, penempatan, dan perawatan peralatan dalam koordinasi dan komunikasi kerja antar penggunaan peralatan kerja dan instalasi pertama lebih murah dibandingkan dengan konsep konvensional atau bersekat/berkamar. Kekurangan tata ruang kantor terbuka Kebisingan atau kegaduhan kemungkinan dapat sulit untuk melakukan pekerjaan dengan dengan penuh konsentrasi karena dalam tata ruang terbuka setiap orang dapat melihat orang lain yang mondar mandir, tamu yang datang, suara-suara karyawan yang lain dan kedudukan antara bawahan dan juga pimpinan tidak nampak untuk merahasiakan pekerjaan yang sifatnya adanya tumpukan berkas dan pekerjaan lainnya. Sehingga akan mengakibatkan pemandangan yang kurang enak air conditioning untuk dapat mengurangi debu dan air cleaner untuk mengurangi efektif bagi karyawan yang memerlukan konsentrasi yang tinggi, seperti departemen administrasi keuangan. 3. Tata Ruang Kantor Berhias/Berpanorama landscape offices Tata ruang kantor berhias/berpanorama adalah ruangan yang digunakan untuk bekerja yang berhias-kan oleh tanaman, dekorasi, dan lain sebagainya. Bentuk dari ruangan kantor berhias ini mengusahakan supaya lingkungan ruang perkantoran ini nampak seperti pemandangan alam terbuka dan benar-benar seperti lingkungan yang nyaman, menyenangkan, dan ekonomis dalam pemanfaatan ruangan. Kelebihan tata ruang kantor berhias Para karyawan akan merasa betah dan nyaman menjadi terlihat lebih segar hal ini dikarenakan pemandangan yang syaraf akibat bekerja dapat dihindari atau terjadi sesuatu misalnya kebakaran, maka akses keluar menjadi mudah dan dan juga kegaduhan bisa berkurang dan kantor bisa diminimalisir dengan suplai oksigen yang berasal dari udara kerja menjadi meningkat, karena pekerjaan dilaksanakan secara efisien sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai dengan memerlukan lampu dengan pencahayaan yang tinggi, karena sudah terbantu dengan cahaya yang berasal dari luar ruangan. Kekurangan tata ruang kantor berhias Untuk membuat tanaman dan dekorasi dibutuhkan biaya yang cukup cuaca juga dapat mempengaruhi kinerja. Misalnya jika hujan yang disertai dengan petir, otomatis bisa mengurangi konsentrasi dari para dari pemeliharaan dan perawatan yang cukup tinggi, karena tidak hanya di dalam ruangan saja yang membutuhkan pemeliharaan dan perawatan, namun juga di luar tenaga ahli yang tidak juga dapat berkurang apabila terdapat sesuatu di luar ruangan. 3. Tata Ruang Kantor Gabungan mixed offices Tata ruang kantor gabungan adalah tata ruang kantor yang merupakan sebuah gabungan antara bentuk tata ruang kantor yang sudah disebutkan sebelumnya. Tata ruang gabungan ini perlu untuk dipertimbangkan, karena ke-3 bentuk tata ruang tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk mencegah atau mengurangi kerugian yang ditimbulkan bisa dengan cara bisa menciptakan mixed offices. Pembagian Tata Ruang Kantor Jika ditinjau dari ruang lingkup kantor, tata ruang kantor ini bisa dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikut. 1. Tata Ruang Pribadi private offices Tata ruang pribadi ini digunakan dengan berbagai macam alasan seperti menunjukan prestise dan status. Misalnya seperti ruang atasan. Selain itu, pegawai juga membutuhkan private office jika memerlukan ruangan yang sepi untuk dapat berkonsentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Pegawai yang bekerja menggunakan berbagai alat-alat atau material yang mahal juga membutuhkan ruangan tersendiri. 2. Tata Ruang Antar Bagian Tata ruang ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut. General office area, area ini lebih banyak disukai dibandingkan dengan private office area. Hal ini disebabkan karena beberapa hal berikut ini. Biaya yang dibutuhkan untuk membuat private area dirasakan lebih suatu kemudahan dalam pengawasan secara langsung terhadap hari dimungkinkan adanya perubahan ingin direpotkan atau disulitkan oleh pengaturan penerangan, alam komunikasi mebel, sirkulasi udara, dan pekerjaan pelayanan terhadap administrasi cukup asas kebersamaan yang cukup tinggi dan memudahkan pengambilan keputusan dari bawah ke atas. Private office area, area ini pada umumnya dimiliki oleh setiap kantor. Contohnya seperti ruang rapat atau ruang konferensi, ruang tamu, dan ruang pelatihan. Service area, area ini biasanya adalah tempat yang kotor dan juga berisik. Misalnya seperti ruang dapur, café, ruang fotocopy, toilet, dan ruang percetakan. Storage area, area ini digunakan untuk menyimpan berbagai jenis barang. Misalnya seperti bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi, serta ruang arsip. Faktor – Faktor Lain yang Berhubungan dengan Tata Ruang Kantor Dalam suatu tata kantor yang baik, terdapat beberapa faktor lain yang harus diperhatikan supaya penataan ruang kantor bisa lebih maksimal. Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan tata ruang kantor antara lain sebagai berikut. 1. Cahaya Cahaya ini perlu untuk diperhatikan dalam tata ruang kantor. Cahaya ini adalah penerang dalam suatu kantor. Tanpa adanya cahaya, pekerjaan kantor dalam sebuah ruangan akan sulit untuk dilakukan, apalagi untuk ruang kantor yang sifatnya tertutup. Cahaya ini terdiri dari 2 jenis yaitu cahaya permanen seperti matahari dan cahaya buatan seperti lampu. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan menyebutkan bahwa cahaya matahari bisa menembus 5-7,5 meter dalam ruangan. Cahaya terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut. Cahaya langsung seperti setengah langsung, biasanya dibuat suatu penopang lampu dengan setengah tidak tidak langsung, penerangan yang terbaik adalah cahaya yang tidak langsung, karena akan dapat memelihara kesejukan mata. 2. Warna Warna adalah faktor yang penting untuk dapat mempengaruhi keadaan dari jiwa karyawan. Menurut para ahli terdapat 3 warna pokok yaitu merah, kuning, dan biru. Merang menggambarkan panas dan juga kegemparan dalam bekerja, serta bisa menimbulkan emosi. Kuning menggambarkan kehangatan matahari, merangsang mata dan syaraf, serta bisa menimbulkan perasaan riang gembira. Warna biru menggambarkan kelembutan langit dan samudra, keleluasaan, menyejukan, dan ketentraman. Pengaruh dari warna biru bisa mengurangi ketegangan otot tubuh dan tekanan darah. Berdasarkan penelitian, warna-warna yang sering digunakan dalam gedung perkantoran antara lain sebagai berikut. 88% warna putih88% warna putih dan hijau83% warna abu-abu81% warna gading Warna yang tepat untuk suatu kantor ini tergantung pada macam dan sifat pekerjaan yang ada di kantor tersebut. Apabila pekerjaannya membutuhkan ketenangan sebaiknya gunakan-lah warna biru pada dinding kantor. Apabila pekerjaannya adalah produktivitas dibutuhkan warna putih. 3. Udara Udara yang sejuk dan juga segar dalam suatu ruangan kantor juga sangat dibutuhkan. Biasanya dalam ruang kantor digunakan AC air conditioning atau kipas angina. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperoleh udara yang baik dalam ruangan antara lain sebagai berikut. Mengatur suhu udara yang ada dalam ruangan dengan AC atau kipas sebanyak mungkin peredaran udara dalam ruangan kerja dengan cara membuat fentilasi pengharum ruangan. 4. Suara Suara adalah faktor lain yang sangat berkaitan dengan tata ruang kantor. Suara yang mengganggu semaksimal mungkin harus dikurangi supaya konsentrasi kerja bisa terjaga. Suara yang mengganggu tersebut bisa berupa suara gaduh. Suara bisa dikurangi dengan melalui lubang-lubang ventilasi supaya suara terbawa angina keluar. Akhir Kata Demikianlah pembahasan tentang tata ruang kantor. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu dan menambah wawasan. Jika ada saran, kritik atau pertanyaan silakan sampaikan di kolom komentar. Terima kasih
a Pekerjaan kantor dapat dilayani dengan segala keperluan unitnya masing-masing. b) Pekerjaan dapar dilakukan menurut urutan keoentingan yang bersangkutan. c) Pekerjaan dilakukan oleh masing-masing unit dengan syarat-syarat tertentu. d) Cepat dalam memproses pekerjaan kantor. kerugian asas desentralisasi. a) pekerjaan akan terlalu bebas.
Uploaded byfebry mia 0% found this document useful 0 votes0 views3 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes0 views3 pagesAsas Pekerjaan KantorUploaded byfebry mia Full descriptionJump to Page You are on page 1of 3Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Sebutkandan jelaskan 3 asas dalam pengorganisasi pekerjaan kantor - 18023568 nggi12 nggi12 02.10.2018 Ekonomi (Pemusatan) Maksudnya semua kerja perkantoran dalam organisasi yang bersangkutan diserahkan kepada satuan organisasi yang berdiri sendiri, di samping satuan-satuan organisasi yang memikul pekerjaan-pekerjaan operatif seperti
Sentralisasi dan Desentralisasi Dalam Pengorganisasian Kantor Hana Nopitasari 135254012 Program Studi D4 Administrasi Bisinis Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung 2015 Abstract Organizing the office is one of the principles in achieving organizational goals. With the organization of the office, the office of an organization can achieve its objectives in full with efficient and healthy. In organizing the office, there are principles which is one of the functions of management, namely job specialization, departmentalization, chain of command, span of control, centralization and decentralization, as well as the formalization. The principles will make the office work into a harmonious and orderly. One of these is the sixth principle of centralization and decentralization in which the principle is the basis for determining the holders of authority and decision-making in an organization offices. Along with its development, the two principles are combined into one, forming the mixture principle, where the principle is a combination of the principles of centralization and decentralization. Each principle has its advantages and disadvantages of each, which will be taken into consideration in determining the principles to be used in an organization. This article will discuss more fully on these three principles, and examples of its application in the filing system in the office. Keywords centralization, desntralisasi , principle I. Pendahuluan Penetapan asas pengorganisasisan perkerjaan dalam suatu kegiatan perkantoran sangat penting untuk mengkoordinasi pekerjaan atau mengorganisasi satu kesatuan yang harmonis. Menetapkan asas untuk pekerjaan kantor sangat mempengaruhi pencapaian perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan. Pada hakikatnya penetapan asas pengorganisasian dalamperkantoran merupakan salah satu dari prinsip organisasi perkantoran. Hal ini merupakan langkah awal dalam menentukan pekerjaan kantor yang sinkron dan teratur dalam rangka melakukan kegiatan manajemen kantor seperti perencanaan, pengontrolan, pengambilan keputusan, pertanggung jawaban, dan penilaian dengan efektif dan efisien. Pegawai tidak akan bersifat produktif tanpa memiliki tugas serta tangugng jawab yang jelas. Setia individu dalam organisasi tidak dapat mencapai tujuannya masing-masing sehingga harus ada managing untuk mengoordinasikan individual effort Rismansah, 2008. Oleh karena itu, pemilihan pekerjaan kantor yang tepat akan sangat mempengaruhi hasil keinerja kantor itu sendiri. Oleh karena itu, dalam menentukan sistem untuk mengordinasi pekerjaan kantor harus sesuai dengan keadaan kantor itu sendiri. Pengkoordinasian pekerjaan ini memungkinkan anggota organisasi untuk tetap mengarahkan aktivitasnya kearah pencapaian tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisienan serta konflik yang merusak. Pengkoordinasian dimaksudkan agar setiap pegawai, manajer maupun setiap departemen mengetahui tugas dan tanggung jawab yang dimilikinya, sehingga tidak akan terjadi ketidakseimbangan atau ketidak teraturan dalam melaksanakan fungsi manajemen dalam perkantoran. Dalam upaya pengingkatan produktivitas pegawai dalam mejalankan kegiatan kantor, diperlukan pemilihan asan pengorganisasian pekerjaan kantor yang tepat dan seusai dengan keadaan organisasi itu sendiri. Dalam mengordinasi pekerjaan kantor, dikenal adanya asas sentralisasi, desentralisasi serta asas gabungan antara sentralisasi dan desentraliasai yang biasa disebut sebagai asas campuran. Ketiga asas ini dipakai untuk menentukan sistem pekerjaan yang akan berlaku di dalam suatu organisasi perkantoran. Artikel ini akan lebih lengkap mengani sentralisasi dan desantralisasi dalam sitem perkantoran. II. Prinsip Organisasi Prinsip pengorganisasian merupakan salah satu dari lima fungsi manajemen yang sangat berperan dalam pencapaian operasi perusahaan secara efektif dan efisien Sukoco, 2007. Fungsi ini akan menetukan apakah suatu organisasi bisa mengoptimalkan efisiensi penggunaan sumber dayanya, baik SDM maupun sumber daya yang lain. Fungsi ini di definisikan oleh Robbins 2003 sebagai aktivitas yang menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang akan dilaporkan hasilnya, dan di mana keputusan mengenai hal tersebut akan dibuat. Semua aktivitas tersebut termasuk salah satu tanggung jawab manajer administrasi dalam mendesain struktur organisasi sebuah perusahaan. Menurut Robbins, 2003 , Cortada, 2001 dan Gitlow, 2001 ada enam prinsip penting yang harus diperhatikan dalam mendesain struktur organisasi 1. Spesialisasi Pekerjaan Hal ini didefinisikan sebagai derajat di mana tugas dalam organsasi dibagi menjadi beberapa pekerjaan. Spesialisasi menjadi tereknal setelah pada awal abad 20 Henry Ford berhhasil mengimplementasikan spesialisai pada assembly line Ford model T dan menjadi best seller pada masanya. Melalui pembagian tugas yang spesifik dan berulang-ulang efisiensi dapat dicapai, sehingga ford dapat menawarkan harga mobil jauh lebih murah dibandingkan produsen mobil lain. Sejak saat itu, spesialisasi pekerjaan menjadi standar bagi dunia industri di seluruh dnia, terutam apekerjaan yang hanya memerlukan skill rendah Pengulangan tugas yang serupa dalam jangka waktu lama akan meningkatkan tingkat produktivitas dan efisiensi sebuah pekerjaan. Namun, di sisi lain hal ini juga akan meningkatkan rasa bosan, stress, kualitas pekerjaan yang rendah, meningkatnya tingkat mangkir dari kerja dan tingginya turn over. Jika disimpulkan, kegiatan tersebut akan mereduksi semua manfaat yang dijanjikan oleh penerapan spesialisasi pekerjaan. Pemberian variasi pekerjaan dan tugas, yang memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir atau menempatkannya dalam sebuah tim yang bisa bertukar pengalaman dan skill, terbukti dari meningkatnya produktivitas seiring dengan meningkatnya kepuasan kerja karyawan. Oleh karena itu, seorang manajer administrasi harus dapat menentukan pekerjaan mana yang perlu dispesialisasi dalam rentang waktu yang ditetapkan, sehingga dampak negative dari spesialisai pekerjaan dapat dihindari. 2. Departementalisasi Unsur ini merupakan dampaj dari penerapan spesialisasi pekerjaan, dengan mengelompokkan pekerjaan serupa dalam satu departemen. Misalnya, fungsi administrasi yang berhubungan dengan keuangan dapat dikelompokkan pada divisi keuangan ataupun semua pekerjaan yang berkaitan dengan penjualan dapat digabungkan pada departemen pemasaran. Kategori ini sangat sering digunakan untuk mengelompokkan pekerjaan berdasarkan kesamaan fungsi yang dijalankan. Pembagian tugas ini dapat dilakukan dengan melihat produk yang dihasilkan sebuah perusahaan. Sebagai contoh, Indofood Group mengelompokkan produksi yang berkaitan dengan makanan instant Indomie, Supermie, Sarimi, maupun Kecap Bango dalam PT. Indofood Sukses Makmur. Hal ini dapat meningkatkan akuntabilitas pada kinerja sebuah produk, karena semua aktivitas yang berkaitan dengan produk yang serupa makanan di bawah kordinasi perusahaan atau manajer yang sama Kategori lain dalam departementalisasi adalah berdasarkan wilayah atau geografi. Perusahaan yang mempunyai terget market regional, nasional maupun internasional, biasanya memilih jenis ini. Microsoft dan perusahaan multinasional yang lain biasanya menempatkan seorang country manager yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan semua fungsi perusahaan di Indonesia. Kategori terakhir adalah berdasarkan pelanggan yang dilayani sebuah perusahaan. Hal ini dapat dilihat pada sbuag bank yang mengelompokkan pelayanan kredit berdaasarkan banyak sedikitnya uang yang ditempatkaan. Nasabah eksklusif yang tabungannya di atas 1 miliar rupiah harus berbeda dengan nasabah yang menabung dibawah 50 juta. Dari penjelasan diatas, suatu organisasi biasanya menggunakan minimal 2 kategori dalam pengorganisasian operasi perusahaan. 3. Rantai Komando Unsur ini menjelaskan kepada siapa hasil aktivitas pekerjaan akan dilaporkan. Hal ini juga dapat diperluas dengan pertanyaan “ Kepada siapa saya harus bertanggung jawab dan kepada siapa saya berkonsultasi masalah dalam pekerjaan?”. Ada dua unsur penting dalam menjelaskan konsep rantai komando, yaitu otoritas dan kesatua perintah. Menurut Robbins, 2003, otoritas merupakan hak yang melekat pada posisi manajerial seperti memberikan tugas dan mengaharapkan tugas tersebut dapat dipatuhi dan dijalankan. Untuk menjaga agar hal tersebut dapat dijalankan sebagaimana mestinya, diperlukan kesatia perintah yang mensyaratkan idealnya seseotang hanya mempunyai seotang atasan di mana dia dapat melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil pekerjaanya. Namum, seiring dengan semakin bekembangnya tenologi, prinsip rantai komando, otoritas dengan kesatua relevan. Staf dapat menggunakan email untuk bekomunikasi dengan CEO atau direktur yang lain tanpa melalui sepervisornya. Disisi lain ada tuntutan agar staf lebih mandiri dalam pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan konsep tim baik self-managed maupun cross functional cukup relevan dan diimplementasikan di sebagian besar organisasi. Untuk organisasi semacam militer ataupun organisai pemerintahan, unsur rantai komando masih menjadi standar dalam penyusunan struktur organisasi. 4. Rentang Pengawasan Unsur ini mendeskripsikan beapa jumlah bawahan yang dapat dikelola secara efisien dan efektif oleh seorang manajer. Ada dua hal strategis yang berkaitan dengan unsur ini, yaitu apakan menggunakan rentang pengawasan yang beasar dalam struktur oranisasi vertikal atau lebar dalam struktur oranisasi horizontal. Siekman 2000 menyebutkan bahwa dengan menggunakan rentang pengawasan yang besar akan menjadikan manager dapat mengawasai bawahannya lebih dekat,dan memberikan feedback lebih sering dibandingkan remtang pengawasan yang lebar. Namun Robbins 2003 beragumen bahwa hal tersebut akan meningkatkan biaya staf, karena menambah jumlah manager atau sipervisor dan membuat pengambilan keputusan menjadi lambat. Hal tersebut membuat rentang pengawasan yang lebar menjadi lebih bnayak diiplementasiakn di berbagai organisasi Hammer dan Champy,1993 dengan manfaat fleksibilitas yang meningkatkan sera dapat memberdayakan keryawan melalui kemandirian yang diberikannya. 5. Sentralisasi dan Desentralisasi Unsur ini berkaitan dengan peran siapa yang akan mengambil keputusan dalam organisasi. Jika pengambilan keputusan dilakukan oleh pimpinan atau kantor pusat, dapat dikatakan bahwa organisasi yang bersangkutan menggunakan sentralisai dan jika sebaliknya disebut dengan desentralisasi. Robbins 2003 mendefinisikan sentralisasi sebagai derajat dimana penbuatan keputusan dipusatkan pada beberapa jabayan di perusahaan. Menurut Gomez-Mejia, Balkin dan Candy 2004, deesentralisasi merupakan pengalihan tanggung jawab dan wawanang dalam mengambil keputusan dari kantor pusat kepada orang yang berlokasi terdekat dengan situasi yang membutuhkan perhatian. Dengan menggunakan desentralisasi, tidakan dapat dilakukan lebih cepat dalam menyelesaikan masalah, lebih banyak orang yang terlibat di dalamnya, dan menjadikan karyawan lebih menjadi bagian dari sebuah organisasi. Dewasa ini tren penggunaan desentralisasi menjadi luas karena beberapa manfaat di atas. Hal inilah yang mendasari penerbitan Undang-undang otonomi daerah nomor 25 tahun 1999, karena pemerintahan Republik Indonesia menyadari bahwa pemerintahan daerah lebih dekat dengan permasalahan daerahnya masing-masing yang tentunya memahami dan mngetahui lebih baik kondisi daerahnya dibandingkan pemerintah pusat. 6. Formalisasi Unsur ini dedefinisikan oleh Gomez-Mezia dkk 2004 sebagai dokumen tertulis yang mengidentifikasikan, menjelaskan, dan mendefinisikan pekerjaan dalam tugas, tanggung jawab, kondisi dan spesifikasi sebuah pekerjaan. Jika pekerjaan yang ada telah diformalisasi, akan diketahui pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan, kapan harus diselesaikan, dan bagaimana cara menyelesaikannya. Biasanya hal ini lebih tepat diterapkan dalam organisasi yang telah mapan, namun untuk organisasi yang mengedepankan inovasi dan kreativitas sebagai competitive adavantage-nya, biasanya tidak memformalisasikan pekerjaannya terutama untuk karyawan R&D-nya. Namun untuk staf administrasi dengan jenis pekerjaan yang relatif berulang-ulang, formalisai akan diterapkan sebagai alat kontrol atas penerapan administrasi yang baik. II. Asas Sentralisasi Dari keenam prinsip tersebut, terlihat bahawa sentralisasi dan desentralisasi merupakan suatu prinsip penting dalam pengorganisasian perkantoran. Prinsip ini digunakan dalam menentukan siapa pemegang kekuasaan dalam suatu organisasi. Asas yang pertama adalah sentralisasi. Menurut Moekijat 1975 sentralisasi berarti titik berat pada pengawasan dari pusat seperti yang dinyatakan oleh instruksi-instruksi secara terinci dari kantor pusat mengenai pekerjaan apakah yang harus dilakukan, bagaimana, dan bilamana pekerjaan tersebut harus dilakukan, kemudian menuntut adanya laporan-laporan yang sering dan teratur tentang pekerjaan tersebut. Pendapat tersebut sejalan dengan yang diutarakan oleh Chaniago 2013 bahwa sentralisasi artinya wewenang atau kekuasaan sebahagian besar tetap dipegang oleh seorang pemimpin dan hanya sebahagian kecil yang disebarkan ke seluruh struktur organisasi dan orang lain. Dari kedua pendapat diatas dapat diartikan bahwa sentralisasi sebagai asas pemusatan berarti semua kegiatan administrasi atau perkantoran di pusatkan di suatu tempat dan di pimpin oleh seorang office manager. Contohnya untuk manajemen kearsipan dalam sebuah pengarsipan di sebuah organisai/kantor di pusatkan pada satu departemen yaitu departemen kearsipan pusat, sehingga setiap pegawai ataupun setiap bagian dalam kantor harus meminjam/mentimpan arsip pada kearsipan pusat kantor tersebut. Gambar 1. Pelayanan Kearsipan POLBAN yang Terpusat Pada Unit Kearsipan Dari gambar diatas terlihat bahwa dalam sistem sentralisasi semua kegitan setiap jurusan yang berhubungan mengenai kearsipan akan dikelola oleh kearsipan pusat yang berada di Polban. Asas sentralisasi memiliki kelibihan, berikut kelebihan asa sentralisasi yang dikemukakan oleh Moekijat 1975 adalah a Pengawasan administrasi yang lebih baik b Beban-beban maksimum dapat dikendalikan dengan lebih mudah c Pengawasan dapat sesuai dengan standar. d Penggunaan mesin-mesin yang lebih baik e Penggunaan para ahli dan saran yang paling baik f Fleksibilitas yang lebih besar dalam penggunaan tenaga kerja Selain menurut Moekizat ada pendapat lain mengenai kelebihan asas sentralisasi, menurut Rismansah 2008 menganut asas sentralisasi, efisien lebih mudah dicapai karena semua pekerjaan kantor dan fungsi-fungsi operasioanal dikoordinasikan oleh seorang manajer kantor, walaupun beberapa bagian dikerjakan di dalam kantor departemen yang tidak berada di bawah pengawasan manajer kantor. Manajer kantor bertugas untuk mengorganisasi, memperkengkapi, mengagkat staf, dan melakukan pengangan pada manajemen kantor dengan memberikan pelayanan yang diminta oleh departemen fungsional lainnya. Selain keuntungan, asas sentralisasi pun memiliki kerugian. Berikut keruguian menggunakan asas sentralisasi menurut Moekijat 1975 adalah a Pengawasan yang telalu ketat dapat mengakibatkan frustasi pegawai b Menambah pekerjaan tata usaha dan surat menyurat birokrasi c Penangguhan dalam pelaksaan pekerjaan d Adalah tidak baik pengawasan dari jauh, misalnya adalah tidak praktis dibuat oleh pemimpin yang jauh dari pekerjaan e Penumpukan pekerjaan pada sautu bagian f Kurang praktis karena semua pekerjaan administrasi tergantung pada satu bagian saja. g Jika letak setiap divisi berjauhan, sentralisasi sangat sulit untuk dilaksanakan. Ada beberapa pelayanan kantor yang dapat disentrlisasikan Moekizat, 1975, yaitu a Penerimaan dan pengiriman surat b Telepon/komunikasi lainnya c Penerimaan tamu d Penggandaan surat-surat e Penyimpanan surat-surat f Pengetikan g Pekerjaan menghitung h Perlengkapan kantor dan alat tulis menulis i Pengawasan formulir j Pembersihan kantor dankantin k Katihan dan pengerjaan pegawai tata-usaha l Daftar hadir Dari penjelasan diatas dpaat terlihat, bahwa pekerjaan yang disentralisasikan merupakan pekerjaan yang umum/sepele, dimana setiap divisi atau departemen memiliki stadart yang sama dalam melakukan pekerjaan tersebut. III. Asas Desntralisasi Selain asas sentralisai dikenal juga asas desentralisasi yang artinya tersebar. Desentralisai adalaj ketika pemusatan wewenang terjadi pada level pimpinan bawah Chaniago 2013. Dalam asas desentralisasi ini telah terjadi pelimpahan wewenang dari top management ke middle management, terus mengalir ke lower management. Jika diartikan secara umu, desentralisasi atau asas pemencaran artinya semua kegiatan administrasi atau perkantoran diserahkan ke manajer fungsional. Jadi kegiatan perkantoran dilaksanakan pada masing-masing bagian dan dipimpin oleh masing-masing manajer fungsional. Oleh karena itu, sebagian besar tugas , wewenang dan tanggung jawab fungsi perkantoran diserahkan kepada manajer fungsional dalam setiap divisi yang tidak hanya berkecimpung dengan masalah surat-menyurat, pencatatan warkat/arsip, dan sebagainya, tetapi juga dalam masalah pengarsipan serta personel sekretari yang bersangkutan. Gambar 2. Pelayanan Kearsipan POLBAN yang Tesebar Pada Unit Kearsipan Setiap Jurusan Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa dalam sistem desentralisasi, kegiatan kerasipan setiap jurusan dilakukan di jurusan masing-maisng, atau dilakukan secara tersebar. Asas desentralisasi memiliki kelebihan atau keuntungan. Berikut keuntungan sistem desentralisai yang dikemukakan oleh Chaniago 2013, yaitu Pekerjaan kegiatan kantor dapat dilayani berdasasrkan kebutuhan unit maisng-masing. Pekerjaan dapat dilakukan menurut urutan kepentingan unit yang bersangkutan. Pekerjaan dapat dilakukan menurut urutan kepentingan unit yang bersangkutan Pekerjaan dilaksanakan oleh maisng-masing bagian/unit Pengawasan pekerjaan dilaksanakan secara efektif Selain kelebihan, sama seperti asas sentralisasi, asas ini pun memiliki kelemahan. Kelemahan desentralisasi menurut Chaniago 2013 adalah Pengawasan administrasi kurang optimal Penggunaan peralatan kurang optimal Tidak adanya keseragaman kerja Pekerjaan terlalu bebas Pemborosan biaya dalam pelaksanaan pekerjaan Tidak ada harmonisasi dalam organisasi Adanya potensi duplikasi arsip III. Asas Campuran Meskipun asas sentralisasi dan desentralisai dapat dipilih, namun faktanya sebagian besar perusahaan mengaut asa kombinasi/campuran, artinya subfungsi tertentu yang biasa lebih efisien dipencarkan atau didesentralisasikan kepada manager operasional misalnya dalam hal pencatatan dan penyimpanan arsip-arsip khusus dan sebagian subfungsi lain dipusatkan di kantor pusat seperti pemrosesan data, korespondensi, perawatan gedung fan lain sebagainya Rismansah, 2008. Gambar 3. Pelayanan Kearsipan POLBAN yang Campuran Dari gambar diatas dapat dijelaskan, bahwa kantor yang menggunakan asas campuran, disetiap unitnya memiliki seksi kearsipan tersendiri, tetapi tetap dikendalikan oleh unit kearsipan pusat. - - - = koordinasi dan pengawasan standar hasi kerja kantor yang dilakukan oleh kantor pusat Sama seperti asas lainnya, asas campuran pun memiliki keunggulan Chaniago, 2013, yaitu Adanya asas pembagian tugas yang jelas Adanya penganganan suatu masalah dan dalam rangka mewujudkan kordinasi yang mantap antar kegiatan, maka bagian fungsional berkewajiban memprakarsainya Adanya penyesuaian dan perpaduan dalam melaksanakan pekerjaan Terdapatnya kesesuaian atara kebijakan dan program pekerjaan Selain keunggulan terdapat juga kelemahannya, yaitu ; Potensi kekacauan dalam sistem pekrjaan relatif tinggi Kurangnya pengawasan antar pekerjaan IV. Asas Sentralisasi Dan Desentralisasi Dalam Sistem Kearsipan Perkantoran Azas Kearsipan Prinsip yang dianut oleh setiap kantor dalam penyelenggaraan dan penyimpanan warkat adalah aman, awet, efisien dan luwes fleksibel. Dalam penyelenggaraan penyimpanan warkat, dikenal 3 macam azas, yaitu a. Azas Sentralisasi Penyimpanan warkat yang di pusatkan pada satu unit kerja khusus yang lazim disebut sentral arsip. Keuntungan penyimpanan azas sentralisasi adalah Ruang dan peralatan arsip dapat dihemat. Petugas dapat mengkonsentrasikan diri khusus pada pekerjaan kearsipan. Kantor hanya menyimpan satu arsip, duplikasinya dapat dimusnahkan. Sistem penyimpanan dari berbagai macam arsip dapat diseragamkan. Kelemahan penyimpanan azas sentralisasi adalah Sentralisasi arsip hanya efisien dan efektif untuk organisasi yang kecil. Tidak semua jenis arsip dapat disimpan dengan satu sistem penyimpanan yang seragam. Unit kerja yang memerlukan arsip akan memakan waktu lebih lama untuk memperoleh arsip yang diperlukan. b. Azas Desentralisasi Sistem yang dipergunakan masing - masing unit kerja tergantung kepada ketentuan kantor yang bersangkutan. Di sini semua kegiatan kearsipan, mulai dari pencatatan, penyimpanan, peminjaman, pengawasan, pemindahan dan pemusnahan dilaksanakan masing - masing oleh unit kerja. Keuntungan desentralisasi arsip Pengelolaan arsip dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan unit kerja masing-masing. Keperluan akan arsip mudah terpenuhi karena berada pada unit kerja sendiri. Penanganan arsip lebih mudah dilakukan karena jenis arsipnya sudah dikenal dengan baik. Kelemahan desentralisasi arsip Penyimpanan arsip tersebar di berbagai lokasi dan dapat menimbulkan duplikasikan arsip yang tersimpan. Kantor harus menyediakan peralatan dan perlengkapan arsip pada setiap unit kerja, sehingga penghematan pemakaian peralatan dan perlengkapan sukar dihindari. Penataran dan pelatihan kearsipan perlu diadakan karena petugas-petugas pada umumnya bertugas rangkap dan tidak mempunyai latar belakang pendidikan kearsipan. Memerlukan tidak menghemat tempat atau ruangan karena penyimpanannya pada setiap unit kerja. c. Kombinasi Sentralisasi dan Desentralisasi Untuk mengatasi kelemahan dari dua cara pengelolaan baik sentralisasi atau desentralisasi, maka dalam penanganan arsip dapat dilakukan dengan cara mengelola arsip yang masih aktif pada setiap unit kerja desentralisasi sedangkan arsip-arsip inaktif dikelola dengan cara sentralisasi. IV. Kesimpulan Dalam memilih asa perkantoran yang digunakan, baik sentralisasi, desentralisasi maupun asas campuran akan mempengaruhi pada setiap sumberdaya man, money, machine, methode, market. Tidak ada asas yang terbaik, hanya ada yang tepat. Setiap asas akan menjadi asas yang tepat jika digunakan sesuai pada faktor-faktor penentu nya, seperti besar kecilnya organisasi, luas ruang lingkup pekerjaan, tinggi rendahnya struktur level organisasi, visi dan misi organisasi, dan gaya kepemimpinan. Oleh karena itu dalam meilih asas yang akan digunakan harus berhati-hati. Chaniago, H. 2013. Manajemen Kantor Kontemporer. Bandung CV. Akbar Limas Perkasa. Cortada, J. 2001. The Quality Yearbook 2001. New York McGraw-Hill. Gitlow, H. 2001. Quality Management System. Boca Raton, FL CRC Press. Gomez-Mezia, L. B. 2004. Managing Human Resource. New Jersey Prentice Hall. Moekijat. 1975. Aministrasi Perkantoran. Bandung CV. Mndar Maju. Rismansah, D. 2008. Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta Kanisius. Robbins, S. 2003. Organizational Behavior 10 ed.. New Jersey Prentice Hall. Sukoco, B. M. 2007. Manajemen Administrasi Perkantoran Modern. Surabaya Erlangga. Page 2
Meningkatkanefisiensi kerja dan mengurangi biaya operasi . Faktor-faktor yang mempengaruhi penataan ruangan kerja kantor. Dalam menata ruang kerja kantor agar memperoleh hasil yang optimal perlu memperhatikan beberapa faktor yang bersifat umum dan khusus. Bersifat umum artinya berlaku secara merata kalau tidak ada yang membuat beda yaitu

Bagian Pelayanan Cabang Belawan Medan selalu berusaha meningkatkan mutu kerja pegawai melalui peningkataan efesiensi. Para Pegawai dan staff diharapkan dapat meningkatkan efesiensi kerja sehingga tujuan dari bagian pelayanan dapat dicapai. Efesiensi kerja suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari memanfaatkan secarea maksimal sumber daya yang ada untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan. Efesiensi merupakan perbandingan yang terbaik antara input masukan dan output hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, seperti juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Efesiensi kerja menjadi salah satu acuan dalam menilai kinerja dari sebuah perusahaan. Suatu pekerjaan itu dilakukan secara efesien jika pencapaian suatu hasil yang ditetapkan itu dilakukan dengan prosedur kerja yang ada sehingga menghasilkan pekerjaan yang maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal. Jadi, efesiensi kerja adalah usaha untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara maksimal dengan memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal dengan tetap mengikuti prosedur kerja yang sudah ditetapkan. B. Asas-asas Efesiensi Pekerjaan Kantor Di dalam kantor, perlu diterapkan efisiensi pekerjaan agar pekerjaan dapat berjalan lebih baik. Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa asas yangperlu diterapkan. Menurut Maris dalam blognya memaparkan 5 asas dalam kerja, yaitu Universitas Sumatera Utara 1. Asas perencanaan Segala sesuatu kegiatan harus punya perencanaan, agar dapat dijalankan dengan benar, tepat, dapat dikontrol dan juga dapatdievaluasi, sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal berarti penetapan langkah-langkah tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan dengan mengadakan perhitungan-perhitungan secara matamg dan pertimbangan- pertimbangan yang sebaik-baiknya. Perwujudan perencanaan pekerjaan kantor itu berupa penetapan pedoiman tentang maksud dan pengurusan warkatberkas, pedoman tentang prosedur atau tata kerja, pedoman tentang pengadaan mesin- mesin kantor dan penggunaannya, pedoman dan perancangan dan pengendalian formulir. 2. Asas penyederhanaan Penyederhanaan dilakukan dengan tujuan supaya suatu pekerjaan menjadi lebih mudah atau lebih ringan untuk ini meliputi penggunaan cara-cara yang lebih mudah, praktis dan cepat. Dalam pelaksanaan asas ini biasanya dilakukan penelitian tentang penggunaan waktu dan gerak time and motion study dan penelitian terhadap susunan organisasi dan tata kerja organization and method. Dalam penelitian tersebut diadakan pertimbangan-pertimbangan tentang langkah-langkah tindakan yang perlu dihapuskan atau digabungkan dan hubungan-hubungan kerja dalam organisasi yang perlu dipersingkat sehingga dapat merampingkan struktur organisasi. Universitas Sumatera Utara 3. Asas penghematan Pemakaian biaya, bahan, benda, sedapat mungkin diusahakan tidak berlebihan, cukup sesuai dengan yang dituntut atau dibutuhkan. Penghematan berarti pencegahan penggunaan material dan uang secara berlebihan, sehingga biaya pekerjaan tersebut tidak menjadi boros. Asas ini meliputi penetapan pedoman tentang perhitungan biaya dan kemanfaatannya, pedoman tentang perhitungan kebutuhan warkat, pedoman tentang mekanisasi pekerjaan kantor dan pengurusan mesin kantor, pedoman tentang perhitungan formulir dan lain-lain. 4. Asas penghapusan Menghapus atau meniadakan sesuatu kegiatan yang dianggap kurang perlu, sudah tentu yang tidak punya dengan hasil yang hendak dicapai. Dalam asas ini dilakukan pertimbangan-pertimbangan tentang kegiatan-kegiatan yang dianggap kurang perlu sehingga sebaiknya dihapuskan atau ditiadakan 5. Asas penggabungan Menggabungkan atau menyatukan beberapa kegiatan yang memiliki persamaan dalam kemungkinan bisa dikerjakan sekaligusatau bersamaan sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga kerja. Asas ini mempertimbangkan langkah- langkah tindakan yang perlu digabungkan sehingga lebih efisien. Dalam proses kerja, untuk memperoleh efisiensi kerja harus memenuhi syarat-syarat efisiensi kerja. Menurut Maris dalam blognya syarat yang harus dipenuhi untuk kerja yang efisien adalah 1. Pekerjaan yang dikerjakan berguna target dari hasil kerja tercapai sesuai dengan yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara 2. Dalam pelaksanaan harus ekonomis. Bersifat ekonomis dalam arti biaya, tenaga kerja, bahan, waktu, peralatan,ruang dan lain-lain semua dipakai dengan setepat-tepatnya. Tidak terjadi pemborosan. 3. Pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan. Semua pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan dalam arti tidak akan terjadi hal-hal yang menyeleweng dari yang telah ditetapkan. 4. Ada pembagian kerja yang jelas. D e n g a n p e r h i t u n g a n t i d a k m u n g k i n 5. P e k e r j a a n h a n y a d i k e r j a k a n o l e h seorang, maka pembagian kerja perlu dilakukan. 6. Wewenang dan tanggung jawab harus sama. Yang dimaksud adalah wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan bersangkutan. 7. Prosedur kerja harus praktis. Pekerjaan yang dimaksud memang dapat dilaksanakan dengan lancar dan tidak sulit. C. Prosedur Kerja Bagian Pelayanan PT. JAMSOSTEK

B Asas-asas Efesiensi Pekerjaan Kantor. Di dalam kantor, perlu diterapkan efisiensi pekerjaan agar pekerjaan dapat berjalan lebih baik. Untuk mencapai tujuan itu, ada beberapa asas yangperlu diterapkan. Menurut Maris dalam blognya memaparkan 5 asas dalam kerja, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Asas perencanaan Segala sesuatu kegiatan harus

ASAS-ASAS ADMINISTRASI PERKANTORAN Berikut ini beberapa asas-asas yang dapat dijadikan pedoman dalam menjalankan administrasi perkantoran 1. ASAS PERENCANAANSemua pekerjaan kantor harus direncanakan terlebih dahulu untuk mencapai tujuan tertentu. Agar perencanaan dapat berjalan dengan baik, sebaiknya ditetapkan semacam pedoman bagi tiap jenis ASAS PENYEDERHANAANSemua pekerjaan kantor harus diupayakan dapat dijalankan dengan cara sederhana dan semudah mungkin. Penyederhanaan juga berarti bahwa sedapat mungkin menghindarkan penggandaan arsip yang berlebihan dan segala macam tumpang tindih ASAS PENGHAPUSANSemua pekerjaan yang tidak perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja yang ingin dicapai harus dihapus atau dihilangkan. Misalnya, jika ada dua orang ditugaskan memelihara arsip, sedangkan jumlah arsip tidak banyak sehingga sebenarnya dapat diurus oleh satu ASAS PENGGABUNGANSemua pekerjaan yang memiliki persamaan atau berkaitan erat sebaiknya digabung atau didekatkan.
Segenapkerja ketata usahaan atau pekerjaan kantor yang dilakukan dalam suatu organisasi harus pula diorganisir, yaitu dibagi-bagi, disusun dalam kerangka hubungan-hubungannya satu sama lain. Dalam hubungannya dengan unit-unit organisasi yang ada di dalam organisasi secara keseluruhan, maka pengorganisasian pekerjaan kantor dapat memakai asas : Asas-asas Pokok PengorganisasianPengorganisasian merupakan penentuan dan penggolongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan organisasi/perusahaan, pengelompokan kegiatan-kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang kepala/manajer, serta pelimpahan wewenang- wewenang tertentu kepada pihak tertentu untuk pekerjaan kantor bila dihubungkan dengan organisasi secara keseluruhan, maka dapat menggunakan 3 tiga asas, yaitu asas Sentralisasi, Desentralisasi dan asas campuran antara Sentralisasi dan Asas Sentralisasi pemusatanAsas Sentralisasi adalah pemusatan dari kegiatan-kegiatan kantor pada suatu bagian atau unit tertentu kelompok tunggal dan manajemen- nya diserahkan kepada satu orang yang khusus bertanggung jawab dalam bidang aktivitas semua kerja perkantoran dalam organisasi yang bersangkutan dibebankan dan dilaksanakan oleh sebuah organisasi yang berdiri sendiri, sedangkan kelompok lain dalam hal ini kelompok operatif tidak boleh mengerjakan tugas-tugas pekerjaan kantor. Semua kegiatan dalam bidang tata usaha dilaksanakan oleh satuan pelayanan, misalnya bagian sekretaris atau bagian sentralisasi ini mempunyai kelebihan sebagai berikuta. Kegiatan kantor dipimpin oleh seorang yang ahli dalam bidang Mesin-mesin kantor dapat didayagunakan Keseragaman dapat dicapai metode-metode pekerjaan dapat diterapkan secara cepat dan seragam.d. Latihan-latihan karyawan kantor dapat ditingkatkan d. Latihan-latihan karyawan kantor dapat ditingkatkanf. Adanya fleksibilitas dalam organisasig. Dapat mencegah duplikasi fungsih. Dapat dipekerjakan tenaga spesialisasi yang cakap Sedangkan kekurangan asas sentralisasi, antara lain sebagaiberikuta. Kegiatan yang disentralisasikan belum tentu dapat menjamin dan melayani kebutuhan khusus dari tiap-tiap unit atau tiap-tiap Lambat dalam pelaksanaan tugas kurang hemat dalam waktu.c. Prosedur pelaksanaan kerja dapat Kurang efektif dalam pengawasan karena jarak yang Adanya pengawasan yang ketat dapat menimbulkan Dapat menambah pekerjaan tata usaha dan surat asas ini manajer kantor memegang peranan yang menentukan, artinya kepala kantor bertanggung jawab akan keberesan pekerjaan kantor kepada Top bawah ini dapat kita lihat bagan asas pemusatan secara skematisSENTRALISASI PEKERJAAN KANTORManajer Tertinggi General ManagerManajer KeuanganManajerManajer KantorPusatTeknikTeknis Ka TUTU UmumKa TUTeknis Garis Koordinasi Organisasi Kekuasaan Asas DesentralisasiAsas Desentralisasi adalah asas pemencaran atau penyebaran dimana masing-masing bagian pokok bekerja sebagai suatu kesatuan yang seakan-akan berdiri asas desentralisasi pada dasarnya kegiatan kantor terdapat di seluruh unit atau bagian organisasi. Hal ini berarti kegiatan kantor terpencar tersebar ke seluruh unit atau bagian organisasi. Jadi masing- masing unit bagian melaksanakan kegiatan kantor. dan setiap manajer kepala kantor bertanggung jawab terhadap kegiatan kantor yang berada di bawah pimpinannya serta setiap bagian tidak melewati batas tanggung jawabnya. Misalnya kepala bagian keuangan hanya bertanggung jawab atas pekerjaan kantor pada bagian asas ini pula masing-masing satuan organisasi dan seluruh organisasi selain melaksanakan tugas-tugas induknya juga melaksana- kan semua kerja ketata usahaan yang terdapaat dalam lingkungan sendiri. Misalnya bagian produksi dalam suatu perusahaan melaksana- kan pula tugas-tugas korespondensi, memperbanyak sendiri warkat dan sistem desentralisasi ini adalaha. Pekerjaan kegiatan kantor dapat dilayani dengan segala keperluan unitnya Pekerjaan dapat dilakukan menurut urutan kepentingan unit yang bersangkutanc. Pekerjaan dilaksanakan oleh masing-masing bagian/unit yang sesuai dengan syarat-syarat Pengawasan dapat dilaksanakan secara efektife. Sifat generalis para pekerja dapat dikembangkan Kelemahan menggunakan desentralisasi adalaha. Pekerjaan akan terlalu bebasb. Tidak terdapat harmonisasi dalam organisasic. Kemungkinan timbulnya duplikasi arsipd. Adanya penambahan biaya dalam pelaksanaan pekerjaan kantor adanya pemborosan biaya.Contoh bagan Asas DesentralisasiDESENTRALISASI PEKERJAAN KANTORManajer Tertinggi General ManagerManajer KeuanganManajerManajer KantorTU UmumKa TUTeknis Garis Koordinasi Organisasi Kekuasaan Asas Campuran Sentralisasi dan DesentralisasiUmumnya sebuah organisasi yang sudah berkembang dapat dibentuk unit pelayanan pusat untuk melaksanakan dan bertanggung jawab tentang pekerjaan kantor yang berada pada seluruh organisasi, Sebaliknya pekerjaan kantor yang kurang tepat bila dipusatkan perlulah tetap dikerjakan oleh unit bersangkutan. Pengorganisian pekerjaan kantor tersebut merupakan sistem kombinasi antara sentralisasi dengan pertimbangan-pertimbangan praktis, umumnya organisasi kantor menggunakan asas kombinasi. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa sedikit sekali organisasi kantor yang hanya/khusus menggunakan sistem sentralisasi atau pemilihan sistem-sistem organisasi tersebut di atas tergantung sistem mana yang paling menguntungkan bagi organisasi yang bersangkutan. Hal ini tentu saja setelah diadakannya peninjauan dan penilaian dari segala macam segi, terutama ketepatgunaannya dapat berjalan atau tidak. Sebaiknya setiap organisasi diselenggarakan sesederhana mungkin, tanpa melepaskan/melupakan kemungkinan perkembangan di kemudian demikian, untuk menghindari banyaknya gangguan terhadap unit pekejaan operatif, sebaiknya unit-unit operatif mendapat bantuan dan petunjuk dari tenaga-tenaga ahli perkantoran yang terdapat pada unit pelayanan Dr. Sedarmayanti, dalam bukunya Manajemen Perkantoran. Asas-asas Pokok Pengorganisasian adalah sebagai berikuta. Asas Pembagian Tugas Asas dalam pembagian tugas menentukan perlunya tugas untuk dibagi habis sehingga dapat dijamin adanya bagian yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas termaksud. Oleh karena itu maka perlu adanya perumusan tugas yang jelas sehingga dapat dicegah duplikasi, benturan dan Asas Fungsionalisasi Asas ini menentukan bahwa dalam penanganan suatu masalah dan dalam rangka mewujudkan koordinasi yang mantap antar kegiatan, maka bagian fungsional berkewajiban Asas Koordinasi Asas ini menekankan perlunya setiap bagian menserasikan, memadukan dan menyelaraskan baik dalam kegiatan, waktu, maupun perumusan kebijakan serta pengawasan, pemrograman dan penganggaran, pengendalian serta pengawasan tugas dan fungsi yang Asas Kesinambungan Asas kesinambungan mengharuskan bahwa tugas-tugas harusberjalan secara terus menerus sesuai dengan kebijakan dan pro- gram yang telah ditetapkan, tanpa tergantung pada diri pejabat Asas Akrodion Asas akrodion menentukan bahwa organisasi dapat berkembangatau mengecil sesuai dengan tuntutan tugas dan beban Asas Pendelegasian Wewenang Asas ini mengharuskan setiap pimpinan untuk melimpahkansebagian tugas dan kewenangannya kepada pejabat Asas Keluwesan Asas keluwesan menghendaki agar organisasi selalu mengikuti danmenyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan keadaan, sehingga dapat dihindarkan kekakuan dalam pelaksanaan Asas Rentang Pengendalian Dengan asas rentang pengendalian ini dimaksudkan agar dalammenentukan jumlah satuan organisasi atau orang yang dibawahi oleh seorang pejabat pimpinan, diperhitungkan secara rasional mengingat terbatasnya kemampuan seorang pimpinan, atasan dalam mengadakan pengendalian terhadap perlu diusahakan adanya perbandingan rasio Unit kerja yang secara hirarki berbentuk piramida, dengan angka-angka perbandingan misalnya 1 3 - 7, sebagai berikutf Pimpinan tertinggif Eselon If Eselon IIf Eselon IIIf Eselon IVHal tersebut penting, dalam hubungan dengan penggolongan jabatan, uraian pekerjaan, analisis pekerjaan dan evaluasi pekerjaan. Dan juga penting, demi menghindari adanya pekerjaan yang tumpuk, macet, serta terbengkalai. Jadi jangan sampai ada pekerjaan atau unit kerja yang berada di luar jangkauan pengendalian dan setiap pimpinan, sebab dalam diri setiap pimpinan melekat fungsi Asas Jalur dan Staf Asas jalur dan staf adalah asas menentukan bahwa dalampenyusunan organisasi perlu dibedakan antara satuan-satuan penyusun organisasi perlu dibedakan antara satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas pokok instansi, dengan satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas-tugas Asas Kejelasan dalam Pembaganan Asas pembaganan mengharuskan setiap/organisasi menggambar-kan susunan organisasinya, agar setiap pihak yang berkepentingan dapat segera memahami kedudukan dan hubungan dari setiap satuan organisasi yang ada.

MendiskripsikanFungsi Pekerjaan Kantor dalam Organisasi Indikator : 1.1 Mengidentifikasikan ruang lingkup administrasi perkantoran 1.2 Mengidentifikasikan asas-asas pengorganisasian pekerjaan kantor 1.3 Mengidentifikasikan macam-macam pekerjaan kantor 1.4 Menjelaskan fungsi dan peranan pekerjaan kantor Tujuan Pembelajaran Setelah mendengarkan

Apakah Anda tahu apa itu organisasi dalam perkantoran dan bisnis? Lalu apa saja asas organisasi? Dan bagaimana bentuk organisasi yang ada saat ini? Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut, Anda bisa menyimak pembahasannya di bawah ini. Oleh karena itu simak artikel ini sampai selesai. Pengertian Organisasi Sebuah organisasi dalam perkantoran akan berjalan dengan baik jika ada 3 unsur utama, yaitu terdapat sekumpulan orang, ada maksud dan tujuan yang sudah ditetapkan, dan adanya kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, maka dibutuhkan adanya sistem pengorganisasian yang jelas. Yaitu dengan memperhatikan beberapa hal berikut ini Susunan, status, dan kedudukan serta hubungan pejabat yang satu dengan yang lain. Kekuasaan dan tanggung jawab dari tiap departemen. Deskripsi pekerjaan yang jelas dan harus dilakukan. Pembagian pekerjaan yang seimbang. Prosedur dan mekanisme kerja yang efisien. Dari beberapa kriteria di atas, maka lahirlah suatu struktur dan bentuk dalam organisasi perkantoran. Maka bisa disimpulkan bahwa organisasi merupakan susunan orang atau badan dengan tugas pokok dan fungsi yang jelas, serta diatur prosedur dan mekanismenya. Sehingga ada hubungan dan kerja sama dari beberapa orang untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan organisasi. Organisasi adalah alat bagi seorang pimpinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu pimpinan / atasan yang bijaksana yaitu pimpinan yang bisa menciptakan dan memelihara organisasi yang sehat, tepat dan sempurna. Yakni suatu organisasi yang baik didalam proses pembentukan ataupun di dalam eksistensi. Selain itu juga dalam operasi bisa memenuhi asas-asas pokok pengorganisasian. Organisasi dalam perkantoran dapat dilihat dari dua segi, yakni 1 Sebagai Wadah Organisasi adalah suatu tempat di mana administrasi dan manajemen dilaksanakan. Tempat ini biasanya tergambar dalam susunan organisasi. 2 Sebagai Proses Artinya menggambarkan interaksi antar anggota kelompok dalam hubungan kerja yang formal. Dan juga dalam rangkaian hierarhi antara atasan dengan bawahan. Organisasi sebagai Proses Di organisasi sebagai proses ada 2 macam hubungan kerja di dalamnya, yakni a. Hubungan-hubungan Formal Hubungan jenis ini umumnya sudah diatur dalam suatu ketepatan atau dasar hukum tertentu. Misalnya secara formal pada siapa instruksi diberikan, dan laporan disampaikan. b. Hubungan-hubungan non Formal Dalam hubungan ini tak terikat kepada hierarki dan struktur organisasi. Namun didasarkan pada hubungan personal, persamaan kepentingan, atau karena suatu keahlian yang dibutuhkan. Agar organisasi bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan, maka hendaknya kedua macam hubungan di atas harus seimbang. Bila terlalu dominan hubungan formal, maka akan menimbulkan kekakuan dalam pelaksanaan tugas dan dapat menimbulkan efek psikologis organisasi. Sementara bila terlalu menonjol hubungan non formalnya akan menghilangkan sikap harga menghargai sesuai dengan kedudukannya masing-masing. Sebuah organisasi dalam perkantoran yang baik apabila memiliki tujuan-tujuan di bawah ini Untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugas Untuk meningkatkan efisiensi Untuk mempermudah pengawasan Untuk menghindarkan duplikasi tugas Untuk menentukan orang-orang yang diperlukan organisasi Dengan demikian ciri-ciri suatu organisasi yang baik dalam proses pelaksanaan tugas, mesti memenuhi beberapa kriteria berikut ini Terdapat tujuan yang jelas. Tujuan organisasi difahami oleh seluruh anggota. Tujuan organisasi harus bisa diterima oleh organisasi. Pembagian tugas yang seimbang, supaya tak menimbulkan frustasi. Struktur organisasi perlu disederhanakan sesuai dengan beban tugas yang ada. Bentuk Organisasi Berikut beberapa bentuk organisasi dalam perkantoran di bawah. Untuk penjelasan lengkapnya dari bentuk organisasi ini akan kami jelaskan di artikel selanjutnya. Line Organization Organisasi Lini Line and Staff Organization Organisasi Lini dan Staf Functional Organization Organisasi Fungsional Line and Functional Organization Organisasi Lini dan Fungsional Line, Functional, and Staff Organization Organisasi Lini, Fungsional dan Staf Committee Type Organization Organisasi Komite Azas Organisasi dalam Perkantoran Berikut beberapa asas dalam suatu organisasi dalam perkantoran 1. Azas Pembagian Tugas Azas yang menentukan perlunya tugas untuk dibagi habis. Sehingga bisa dijamin adanya bagian yang bertanggung jawab dalam menyelenggarakan tugas termaksud. Oleh karena itu, perlu adanya perumusan atau pembagian tugas yang jelas. Sehingga bisa dicegah terjadinya duplikasi, penggandaan dan kekaburan tugas. 2. Azas Fungsionalisasi Azas yang menentukan bahwa dalam penanganan suatu masalah bagian fungsional berkewajiban memprakarsainya. Hal itu juga harus dilakukan dalam rangka mewujudkan koordinasi yang mantap antar kegiatan 3. Azas Koordinasi Azas dalam upaya menserasikan, memadukan dan menyelaraskan, baik dalam kegiatan dan waktu serta tugas dan fungsi yang diembannya. Seperti dalam perumusan kebijaksanaan, perencanaan, pemrograman, penganggaran, pengendalian, pengawasan. 4. Azas Kesinambungan Azas yang mengharuskan tugas-tugas organisasi harus berjalan secara terus menerus sesuai dengan kebijaksanaan dan program yang sudah ditetapkan. Jadi harus berjalan tanpa bergantung pada seseorang atau perorangan. 5. Azas Akordion Azas yang menentukan bahwa organisasi dalam perkantoran bisa berkembang atau mengecil sesuai dengan tuntutan tugas dan beban kerjanya. 6. Azas Pendelegasian Wewenang Azas yang mengharuskan setiap pimpinan untuk melimpahkan sebagian tugas dan kewenangannya kepada pejabat bawahannya. 7. Azas Keluwesan Azas dalam upaya agar organisasi selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dan perubahan keadaan. Sehingga dapat dihindarkan kekakuan dalam pelaksanaan tugas 8. Azas Rentang Pengendalian Dimaksudkan supaya dalam menentukan jumlah satuan organisasi atau orang yang jadi bawahan setiap divisi. Lalu diperhitungkan secara rasional mengingat terbatasnya kemampuan seseorang pimpinan atau atasan dalam melakukan pengendalian terhadap bawahannya. Sehingga perlu adanya rasio ratio unit kerja secara hierarkie yang berbentuk piramida. Hal ini berhubungan dengan job classification, job analysis, job description, and job evaluation. Sehingga bisa dihindari adanya kemacetan dan penumpukan pekerjaan. Selain itu semua pekerjaan ada di bawah pengendalian dan jangkauan pimpinan dalam organisasi. 9. Azas Jalur dan Staf Azas yang menentukan bahwa dalam penyusunan organisasi harus dibedakan antara satuan-satuan organisasi yang melaksanakan tugas-tugas bantuan. Baca juga Ruang Lingkup Manajemen Perkantoran Bisnis Demikian informasi mengenai mengenal organisasi dalam perkantoran lengkap, kami harap postingan kali ini membantu Anda. Mohon post manajemen bisnis perini disebarluaskan agar semakin banyak yang mendapat manfaat. Ternyata belajar internet itu mengasyikan, apalagi bisa punya penghasilan 20 jutaan per bulan... rasanya gimana gitu... Tapi gimana cara belajarnya?? Klik gambar di bawah untuk dapat solusinya loading... uzpg.
  • aasy7ziovd.pages.dev/229
  • aasy7ziovd.pages.dev/249
  • aasy7ziovd.pages.dev/386
  • aasy7ziovd.pages.dev/68
  • aasy7ziovd.pages.dev/310
  • aasy7ziovd.pages.dev/628
  • aasy7ziovd.pages.dev/269
  • aasy7ziovd.pages.dev/941
  • sebutkan dan jelaskan 3 asas dalam pengorganisasian pekerjaan kantor