Dari beberapa sumber menyebutkan bahwa tanjak yang terbuat dari kain songket dahulunya hanya dipakai oleh para Priyai atau pangeran atau bangsawan yang mempunyai jabatan tertentu. Sedangkan tanjak batik biasanya dipakai oleh para bangsawan dan masyarakat umum untuk berbagai kegiatan.
Tanjak dikenakan oleh priyai, pembesar, bangsawan, dan tokoh masyarakat pada masa lalu, seperti yang terlihat dalam beberapa sketsa atau lukisan yang menggambarkan peristiwa sejarah di Palembang, termasuk Perang Palembang (1819-1821) dan peristiwa lainnya.
Tanjak, destar dan tengkolok adalah busana warisan Melayu yang telah diwarisi sejak zaman dahulu lagi. Secara lazimnya ia diperbuat dari sehelai kain dan digubah menjadi sebuah bentuk untuk disarungkan ke atas kepala. Tengkolok lebih sinonim dengan pakaian rasmi raja dan pembesar Melayu pada zaman dahulu dan dipakai semasa majlis adat istiadat
Tanjak sebagai jati diri Melayu sebaiknya dipakai memperhatikan adab - ANTARA News Kepulauan Riau - Berita Kepulauan Riau Terkini. Tanjak merupakan hiasan kepala laki-laki Melayu dan sebaiknya tidak dipakai sembarangan karena akan merusak nilai adab tentang tanjak tersebut.
Maka, sebab itu, tanjak dari negeri lain boleh dipakai di negeri Melaka. Negeri Pahang. Tanjak di negeri Pahang adalah unik dan lain daripada negeri lain. Antaranya Bugis tak balik, cogan daun kopi serta lang menyonsong angin. Negeri Johor. Nama tanjak dikenali sebagai belah mumbak, laksamana Johor Riau, Lubang layar dan tebing runtuh. Negeri
Mkq5.